Mohon tunggu...
maki maulana
maki maulana Mohon Tunggu... -

aku adalah maki....lahir 24 tahun yang lalu.. now i work as accounting system analyst..especialy for banking accounting..in the biggest bank in indonesia... my special concern IAS 32 n 39 (or in indonesia PSAK 50 n 55)... Salam kenal semuanya.. :)

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kenapa Gaji Saya Selalu Habis Ya..??

22 Februari 2010   14:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:47 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

[caption id="attachment_79474" align="alignleft" width="280" caption="ilustrasi dari mbah google"][/caption] Mungkin judul saya tersebut di atas merupakan pertanyaan yang sering diungkapkan oleh banyak karyawan di Indonesia ini.  Sebuah alasan klise yang akhirnya berujung dengan kesimpulan gaji kita yang selalu kurang, lalu kita mengeluh dengan keadaan pekerjaan kita. Tetapi coba kita lihat lagi permasalahannya, pertanyaan yang utama adalah apa memang gaji anda yang kurang atau memang anda yang belum bisa mengatur keuangan pribadi anda ? . Tentunya banyak yang menjawab "emang gaji saya yang kurang nih". Tetapi apakah kalau gaji anda dinaikkan, anda akan merasa cukup, atau jangan-jangan tetap habis juga. Sebagai pertimbangan, ada teori yang menyebutkan bahwa kenaikan penghasilan seseorang, akan diikuti dengan kenaikan pengeluarannya. Teori yang cukup logis, ketika kita sekolah atau kuliah, pengeluaran kita mungkin gak akan sebesar setelah bekerja. Ketika kita masuk sebagai early employer, pengeluaran kita mungkin gak akan sebesar seorang manajer, tapi tentu lebih besar dibanding dengan kita pada saat kuliah, karena bertambahnya kebutuhan dan berubahnya gaya hidup kita. Jadi, apa dengan kenaikan gaji anda yakin gaji anda gak akan habis?. Jadi, daripada kita selalu mengeluh dengan kekurangan gaji, dan berandai-andai kapan gaji kita akan naik. Labih baik kita melihat dari diri kita sendiri, apakah kita sudah mengatur keuangan kita dengan baik?. Kalo memang belum, lalu apa yang harus kita lakukan? berikut saya mencoba untuk menjelaskan kepada teman-teman semua. Mengatur keuangan pribadi, tidaklah rumit, jangan membayangkan anda diharuskan membuat financial statement yang comprehensive, dari balance sheet sampe income statement (itu mah, kerjaan saya..hehehehe) Sederhana sekali, pertama lakukanlah menabung di saat hari pertama anda menerima gaji, ya saat hari pertama. Kebiasaan orang di Indonesia, menabung adalah "duit sisa" setelah pengeluaran, yah itu kalau ada sisa, bagaimana kalau tidak ada sisa. Untuk itu anda harus berkomitmen kepada diri anda sendiri, untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan anda pada hari gajian untuk ditabung, mungkin 8%-10% dari gaji yang harus anda tabung. Anggap saja tabungan ini sebagai primary reserve keuangan anda, bukan untuk investasi yang akan menghasilkan return yang tinggi. Kedua, kenalilah kemampuan anda. yup, kenali kemampuan keuangan anda, jangan berbelanja melebihi kemampuan keuangan anda. Berapa pemasukan anda tiap bulannya, lalu Identifikasi pengeluaran yang rutin dan anda lakukan tiap bulannya, kemudian coba lihat lagi manakah dari pengeluaran tersebut yang memang anda "butuhkan" bukan anda "inginkan" (ini yang sering membuat kantong saya jebol, beli barang-barang yang saya inginkan, ternyata gak saya butuhkan, jadi gak kepakai...hehehe). Coba kurangi pengeluaran untuk sesuatu yang anda "inginkan", karena biasanya pengeluaran tersebut merupakan sumber pemborosan yang utama (based on my experience...hehe) Ketiga, setelah melakukan kedua langkah diatas, dan ternyata uang anda masih ada sisa (kalau ada ya, kalau gak ada ya gak apa-apa, jangan dipaksain..hehehe). Cobalah untuk berinvestasi, anda bisa menginvestasikan dana anda dalam berbagai macam cara. Mulai dari produk investasi yang ditawarkan banyak bank atau lembaga keuangan lain, ataupun lewat investasi riil, yaitu dengan membeli emas, atau perhiasan lainnya. Ataupun menggunakan sisa uang anda untuk modal berdagang kecil-kecilan (ini nih, yang saya inginkan..heheh). Tapi ingat, kenali dulu resiko yang ada dalam investasi tersebut, ingat semboyan lama, high return=ihigh risk. Jangan mudah percaya dengan iming-iming return tinggi, tapi resiko kecil. Misal anda mendapat "rayuan" untuk menanamkan dana anda di deposito dengan bunga 11% pertahun, jangan percaya dulu, pasti ada resiko yang besar dalam produk tersebut (bahkan LPS pun hanya menjamin simpanan nasabah dengan maks 2 M dan dengan suku bunga kurang lebih 7%, di kisaran BI Rate). Jangan sampe anda terbujuk rayuan manis, lalu malah terjerumus, dan anda mengalami kerugian besar. Yang terakhir, Jangan lupa untuk menyisihkan sebagian rezeki yang kita terima untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan. Karena rezeki yang kita terima, ada sebagian kecil yang merupakan hak mereka, saudara-saudara kita yang membutuhkan..:) Sekali lagi, rendah / kurangnya gaji yang kita terima, bukan merupakan satu-satunya sebab kenapa gaji kita selalu habis. Tergantung bagaimana anda dapat bijak mengatur keuangan pribadi anda, dan memegang teguh komitmen pengaturan keuangan yang anda laksanakan. Apalagi sebentar lagi tanggal gajian, gunakanlah uang anda secara bijak. Semoga Bermanfaat...:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun