[caption id="attachment_78873" align="alignleft" width="225" caption="Nasi Megono Lengkap"][/caption] Asyik, berbekal "petunjuk" dari temanku, dan panduan GPS ditanganku (maklum, jalan-jalan di Jakarta belum banyak yang bisa kuhapal..hehehe) tadi pagi akhirnya aku menemukan sebuah warung yang menjual makanan khas daerah asalku, nasi megono. asyiknya sarapan pagi dengan nasi megono ditambah segelas teh hangat..hmm..seddaaappp.... Yup, nasi megono adalah makanan khas Pekalongan, kota asalku. Nasi putih biasa yang dibubuhi megono, sebuah masakan unik yang dibuat dari nangka muda, dan dicampur dengan bumbu-bumbu yang sangat khas. Apalagi kalau ditambah lauk ikan "cucut", yakni kan pari yang dimasak dengan santan kental dan pedas, yang menggoyang selera kita, plus diakhiri dengan segelas teh hangat..pasti orang yang memakannya langsung minta nambah lagi..lagi..dan lagi..hehehe Seperti yang saya sebutkan di atas, megono terbuat dari nangka muda yang diparut, kemudian dicampur dengan parutan kelapa dan bumbu-bumbu lainnya kemudian dikukus (nantinya akan menjadi seperti serundeng, tetapi kalo serundeng dioseng, megono dikukus). Rasanya sedap, gurih, campurannya dengan bumbu-bumbu membuat rasa nasi menjadi sedap, jadi ditambah lauk apapun jadi sedap, bahkan sekedar tempe goreng, atau tahu gorengpun akan tetep sedap untuk disantap. Apalagi disajikan di atas daun pisang...mmm..akan menambah citarasa masakan ini. Lauk yang bisa ditambahkan untuk melengkapi nasi megono bisa beragam, bisa pake telor pindang, ikan pindang, ayam goreng, tempe atau tahu goreng, sotong (cumi masak hitam) tapi yang paling khas ikan "cucut", ikan pari yang dimasak dengan santan kental, yang pedas. Penamplan ikan "cucut" dengan santan yang agak merah, membuat lidah kita semakin bergoyang untuk mencicipinya. Setiap saya pulang ke Pekalongan, saya selalu menyempatkan untuk melahap masakan ini. Ketika berangkat lagi ke Jakarta, atau lama tidak pulang pekalongan, saya selalu kangen dengan rasa khas masakan ini. Untunglah saya menemukan warung itu di Jakarta sini. Makasih buat temenku yang sudah memberikan "petunjuknya"..hehehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H