Kabutnya malam ini, menambah sepi perasaanku
Seramai jalan kota ini pun, tak mampu mengusik rinduku
Entah, andai saja, semoga, sungguh takut pun ada padaku
Menatapmu dalam realitasku
Membuatku ingin mengungkapkan perasanku
Bahwa mulai waktu itu, hingga saat berjalannya waktu
“Aku, mencintaimu”
Bak pergantian siang dan malam
Seolah sama saja
Nada kerinduanku padamu membuatku tenggelam
Munajatku pada Tuhan kuputuskan
“Tuhan, aku memilihnya”
Ajakan sisi gelap kerinduanku
Sabarkanlah wahai Tuhanku
Tanpa kali ini, tanpa janji lagi
Aku ingin bersamanya sampai nanti
Selayaknya pujangga yang lain
Kutitipkan rindu ini pada Mu
“Tuhan, Takdirkan dia untukku”
Sekali lagi Tuhan
“Aku mencintainya”
“Aku memilihnya”
“Takdirkan dia, untukku selamanya”
Maafkan aku Tuhan, bukan maksud aku memaksa
Kepada Engkau Yang Maha Kuasa
Tak lebih curahan hati seorang Hamba.
Amin
Pasuruan, 15 Juli 2016
Ditulis pertama di Fb : Makhfud Syawaludin, kemudian di https://makhfudsy.wordpress.com/2016/07/18/kangen/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H