Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tiongkok Menjadikan KTT G20 Hangzhou Ajang Untuk Lebih Berkontribusi di Dunia (2)

23 September 2016   15:28 Diperbarui: 23 September 2016   15:44 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 4 September, jam 3:30 sore, 2016, KTT G20 Ke-11 dengan resmi dibuka. Maka dunia memasuki “Periode Hanzhou” . G20 Hangzhou ini bertemakan : “creating an innovative, invigorative, interconnected, and inclusive global economy,” (menciptakan inovatif, memperkuat, saling berhubungan, dan ekonomi inklusif). Menetapkan empat prioritas : “memulai jalur baru untuk pertumbuhan,” “lebih mengefektikan dan mengeffisienkan kelola ekonomi dan keuangan global,” perdagangan internasional yang kuat dan investasi,” serta “ pembangunan yang inklusif dan saling berhubungan.”

Prioitas ini semua diavokasikan oleh Tiongkok. Ini menjadi arah pengembangan bagi masa depan ekonomi global—ini menjadi unsur baru Tiongkok. Jika elemen ini bergabung ke dalam G20, akan menyebabkan kemana arah G20 akan berjalan dan menjadi mekanisme untuk menangani krisis untuk mendapatkan drive baru dan arah baru.

Menghadapi Tantangan ekonomi global akhir-akhir ini, saat upacara pembukaan Presiden Xi Jinping menawarkan lima proposal: memperkuat koordinasi dalam kebijakan ekonomi makro, untuk bersama-sama mempromosikan pertumbuhan ekonomi global dan menjaga stabilitas keuangan; berinovasi pola pengembangan dan mejelajahi driver pertumbuhan baru; meningkatkan tata kelola ekonomi global dan menerapkan mekanisme jaminan; membangun ekonomi global yang terbuka sambil terus mempromisikan leberalisasi dan fasilitasi perdagangan dan investasi; dan mengimplementasikan Agenda Pembangunan Berkelanjutan hingga 2030 untuk mempromosikan pertumbuhan yang inklusif.

Kelima proposal yang dibuat Presiden Xi Jinping merupakan resep Tiongkok yang disediakan untuk tantangan pembangunan ekonomi global sebagai ketua G20 tahun ini.

Beberapa pengamat melihat kontribusi Tiongkok untuk G20 tahun ini memiliki arti penting dan berkarakter unik. Karena Tiongkok tampaknya tidak memikirkan G20 sebagai tim penyelamat individu untuk keadaan darurat, tetapi sebagai mekanisme dengan efek jangka panjang.

Mekanisme ini dapat benar-benar digunakan untuk pembangunan dengan cepat di masyarakat internasional, dan menjadi mekanisme jangka panjang untuk mempromosikan invigorative dan inovasi. Jadi bukan ‘tablet obat’ yang hanya digunakan dalam keadaan darurat.

Sekarang telah menjadi platform tidak hanya digunakan untuk mengobati gejalanya. Hal ini telah menjadi kelompok untuk menyembuhkan akar masalah. Kali ini, beberapa solusi Tiongkok telah diusulkan, termasuk reformasi sistem pasokan, yaitu reformasi sistemik, dan bukan hanya kebijakan moneter dan keuangan yang lalu.

Sebelum KTT ke-11 para pemimpin G20, KTT B20 (Business 20) seperti yang diadakan di Hangzhou pada 3 September 2016, dan Presiden Xi Jinping menyampaikan pidato dengan judul “New Starting Point for Chinese Development and New Blueprint for Global Growth,” (Titik Awal Baru Untuk Pembangunan Tiongkok dan Blueprint Baru Untuk Pertumbuhan Global), dimana ditekankan bahwa Tiongkok berharap untuk membangun ekonomi global yang inovatif, terbuka, saling berhubungan dan inklusif dengan semua negara, dan memacu ekonomi global menuju jalan kekuasaan, keberlanjutan, keseimbangan dan inklusi.

KTT Hangzhou sebenarnya juga membawa tema sebelumnya, dan membuka jalan bagi semuanya di masa depan. Hal ini terutama membuat G20 membuat cakrawala, sehingga tujuannya lebih luas jangkauannya. Memberitahu pihak-pihak yang sedang mencari model pertumbuhan ekonomi dan kerjasama global model baru, mencegah tren ideologi yang akan kembali ke masa lalu. Maka dengan diselenggarakannya KTT Hangzhou ini diharapkan semua pihak dapat memahami nilai yang lebih dalam dari konsep-konsep ini. Jadi sebagai tonggak sejarah.

Dengan usulan Tiongkok, mulai tahun 2016 misi utama G20 telah mengimplementasikan “Agenda Perkelanjutan 2030” dari PBB sesuatu yang telah direstui G20, platform utama ini untuk tata kelola ekonomi global, dengan kemampuan untuk memimpin/mengontrol dalam jangka panjang.

KTT G20 Hangzhou akan menjadi tonggak yang menandai transisi G20 dari mekanisme respon krisis ke mekanisme tata kelola (governance) jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun