Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Russia Pamer Kekuatan Militer dengan Menghajar ISIS di Syria (4)

29 Oktober 2015   20:54 Diperbarui: 30 Oktober 2015   08:17 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertimbangan lain dari Putin

Pada awal 2014, terjadi konfik sengit antara kekuatan politik pro-Rusia dan pro-Uni Eropa dalam Ukraina, sehingga menyebabkan krisis Ukraina. Pada akhirnya menyebabkan wilayah Crimea meninggalkan Ukraina setelah referendum nasional, dan dicaplok Rusia.

Dibalik perubahan radikal ini adalah kontes strategis antara Eropa dan Rusia. Dengan dianeksasi Crimea, dan dukungan rahasia militan rakyat di timur Ukraina. Hubungan Rusia dengan Barat mencapai titik beku, dan terkena sanksi berulang-ulang dalam politik, energi, keuangan, militer dan sektor lainnya. Dan kebuntuhan antara Rusia dan Eropa berlangsung hingga hari ini.

Kecerdikan Diplomasi Putin

Pada 2 oktober 2015, Presiden Prancis Francois Hollande, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Ukraina Petro Porosshenko mengadakan pertemuan di Paris untuk membahas situasi di Ukraina timur. Dengan Rusia yang telah melakukan serangan udara terhadap Syria saat ini, isu Syria telah menjadi item penting dalam negosiasi.

Pakar urusan Timteng dan Direktur French Institution of Strategy, Francois Godement yang memiliki wawasan mendalam, dia percaya serangan udara Rusia terhadap Syria hanya salah satu bagian dari “strategi diplomasi dengan dua roda/two wheeled diplomatic strategy”. Dalam hal ini isu Ukraina menjadi “roda depan”.

Dengan kata lain, isu Ukraina merupakan masalah konflik yang tak terpecahkan karena ekspansi Uni Eropa ke timur, dan ini menjadi “roda depan” yang akan memakan waktu yang sulit untuk didorong maju. Tetapi masalah Syria, Eropa dan Rusia memang ada perbedaan, namun masih memiliki kesamaan dan ini menjadi “roda belakang” yang bisa menjadi pendorong ke depan lebih baik.

Karena itulah, Putin berharap untuk menggunakan serangan udara di Syria sebagai sesuatu yang bisa menemukan konvergensi kepentingan di antara mereka. Untuk Rusia, pertemuan 2 Oktober ini menggunakan operasi serangan udara tersebut untuk mendorong isu Syria untuk maju dalam agenda, dengan demikian masalah Ukraina yang saling bertentangan bisa tersembunyi di balik layar.

Putin ingin menggunakan “roda belakang” untuk mendorong maju “roda depan” untuk masalah Ukraina.

“El Pais” Spanyol, menulis dalam sebuah artikel pada 3 Oktober 2015, dengan operasi di Sryia, Putin sedang mencari cara untuk mengangkat atau melepaskan sanksi Barat yang telah dikenakan kepada Rusia karena masalah Ukraian, dan mempertahankan ratingnya, karena konflik Ukraina menjadi beban moral dan ekonomi yang berat.

Pengamat melihat, tindakan Rusia kali ini secara langsung berkaitan dengan situasi di Ukraina. Beberapa tehun terakhir ini, pecahnya perang di Ukraina, terutama di Ukraina timur, mengakibatkan AS dan Eropa telah meningkatkan sanksi terhadap Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun