Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pesawat Tempur J-31 “ Gyr-Falcon” Tiongkok Menjadi Saingan F-35 AS

10 Januari 2015   02:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:27 2185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
J-31 Jet Tempur Multirole Siluman TiongkokGenerasi Kelima

J-31 Jet Tempur Multirole Siluman TiongkokGenerasi Kelima

http://en.wikipedia.org/wiki/Shenyang_J-31#mediaviewer/File:J-31-2.jpg

F-35B Jet Tempur Siluman Multirole AS yang disaingi J-31/FC-31 Tiongkok
F-35B Jet Tempur Siluman Multirole AS yang disaingi J-31/FC-31 Tiongkok
F-35B Jet Tempur Siluman Multirole AS yang disaingi J-31/FC-31 Tiongkok https://www.gov.uk/government/news/us-announces-first-f-35-in-europe-to-be-based-in-the-uk

J-31 Pesawat Jet Tempur Tiongkok yang dijuluki “Gyr-flacon” atau “Alap-alap” () oleh beberapa penggemar alat militer, bermesin ganda, ukuran menengah sebagai jet generasi ke-5 yang dikembangkan oleh pabrik pesawat Shenyang Aircraft Corporation Tiongkok.

J-31 tergolong jet menengah, berkemudi kembar dan bermesin-jet ganda dengan konfigurasi khas yang umum dimiliki oleh pesawat tempur generasi ke-5 lainnya seperti Sukhoi T-50. J-31 menggabungkan karakter siluman (stealth) seperti “forward swept intake cowl” dengan DSI ( diverterless supersonic inlet)*1bumps/ intake dengan tonjolan kedepan dan dua potong kanopi.

*1http://www.codeonemagazine.com/article.html?item_id=58 JSF Diverterless Supersonic Inlet

Pada 31Oktober 2012, J-31/FC-31 dengan Nomor 31001berhasil menyelesaikan penerbangan perdana didamping dengan J-11B. Pada 28 oktober 2014, FC-31 tiba di Pameran Kedirgantaraan Internasional Tiongkok ke-10, yang merupakan satu sinyal bagi peminat pasar luar negeri. Ketua AVIC, Lin Zuoming (林左鸣) telah memberi konferensi press tentang kemungkinan untuk pasar ekspor.

Wakil G.M  AVIC  LI Yuhai (李玉海) mengatakan dalam pengembangan FC-31 kecuali untuk PLA (Tentara pembebasan Tiongkok) juga dirancang model ekspor, hal ini untuk mematahkan monopoli negara-negara Barat dalam perdagangan militer untuk pesawat siluman.

Pada 12 Nopember 2014, prototipe “Gyr-flacon” atau “Alap-alap” () di Zhuhai Airshow diungkapkan dalam tampilan publik, esok harinya CCTV melaporkan bahwa pesawat tersebut memiliki pasar ekspor yang besar dan dapat digunakan untuk pesawat berbasis kapal induk, juga disebutkan bahwa bentuk akhir dari prototipe pesawat ini telah menunujukan hal sangat berbeda dengan yang terbang perdana, mesin dan avionik semua buatan Tiongkok sendiri.

J-31 memiliki dua lekuk internal ynag masing-masing dapat membawa dua rudal jarak menengah bersama dengan dua hardpoint untuk tambatan berat, dan dua harpoint untuk tambatan ringan pada setiap sayap, tapi tampaknya telah ditambahkan hardpoint ringan tambahan untuk setiap sayap diatas kapasitas F-35.

J-31 lebih kecil dan lebih lincah dari Chengdu J-20 yang menyerupai F-35 (AS), yang diperkirakan dapat digunakan sebagai pesawat tempur generasi kelima untuk berbasis kapal induk. Fitur lain dari J-31 ada yang mirip dengan F-35 (sebagai pesawat untuk basis kapal induk) dengan roda kembar di depan. Seperti F-35, J-31 memiliki dua tempat untuk senjata internal yang masing-masing dapat membawa dua rudal jarak menengah, bersama dengan dua cantelan berat (hard point) dan satu cantelan ringan (light hard point) pada setiap sayapnya. Tetapi ditambahkan satu cantelan ringan (light hard point) melebihi kapasitas dari  F-35, tampaknya tidak memiliki kapasitas seperti F-35 yang bisa dipasang senjata mesin ditengah dan jamming pod.

Valdimir Barkovky dari pabrik pembuat MIG Rusia ( yang sebelumnya dikenal dengan Biro Desing Gurevich MiKoyan ) mengatakan meskipum tampaknya ada kelemahan dalam design, J-31 terlihat mesin yang baik. Meskipun berisi fitur yang sudah digunakan dalam jet tempur genearsi kelima AS, tapi itu bukanlah salinan/copy-an dari AS, tetapi merupakan design asli yang dilakukan dengan baik, Barkovky mengkonfirmasi bahwa dalam prototipe J-31 telah digunakan mesin jet RD-93 Rusia.

Namun Tiongkok telah memiliki mesin yang serupa dengan RD-93, yaitu Guizhou WS-13 yang saat ini sudah dipasang di JF-17 yang memiliki thrust (daya dorong) dan ukuran yang sama dengan RD-93. Tiongkok telah berhasil melakukan peningkatan varian dari mesin ini WS-13A dengan thrust 100KN yang digunakan untuk J-31. Menurut Lin Zuoming, Ketua China AVIC, dia akan memasang mesin ini pada pesawat tempur.

Tiongkok sangat yakin bahwa mereka akan bisa memasang lebih banyak mesin tersebut pada J-31 dan J-20 dalam waktu dekat ini. Dan akan menjadi saingan dari F-35 milik AS.

Defense News Nopember 2014 memberitakan, J-31 jet bermesin ganda Tiongkok telah melakukan demontrasi terbang dalam China Air Show di Zhuhai, Tiongkok, saat langit sedang berawan yang seolah ingin memberi pesan yang sangat jelas kepada dunia.  Bahwa Tiongkok tidak hanya berencana menjual pesawat tempur baru, juga ingin menunjukkan diri pada panggung dunia.

Wang Dong, Direktur dari School of International Studies, Pusat Northeast Asia Strategic Studies, Universitas Beijing, mengatakan dengan dibukanya J-31 ke publik, jelas menunjukkan militer Tiongkok sekarang lebih percaya diri dan transparan. Kurangnya tranparansi dari beijing telah menciptakan kecurigaan dan spekulasi bagi Pentagon dan bagi pengamat Tiongkok di Washington.

Wang melanjutkan : Ini menjadi pesan untuk jaminan kepada kawasan ini. Menjadi lebih transparan dalam mengungkapkan teknologi tinggi militer, yang berfungsi untuk pesan deterrence untuk rival potensial. Peningkatkan keyakinan dan tranparansi ini harus dipuji.

Tiongkok berencana mengekspor J-31, Iran dan Pakistan tampaknya telah sangat berminat untuk antri membeli. J-31 akan menjadi pesawat tempur siluman (stealth) pertama yang tersedia di pasar dunia, untuk mereka yang menghadapi pelarangan dan pembatasan oleh AS untuk mengekspor atau negara yang tidak mampu membeli F-35 buatan Lockheed Martin AS.

Dalam pameran air show kali ini, AVIC telah membuka dalam Exhibition Hall kepada media, bahwa versi J-31 untuk ekspor akan disebut model FC-31, dan untuk pertama kali disebutkan versi ekspor J-31 adalah FC-31.

Larry Wortzel seorang commissioner Kongres AS menegaskan kepada Komisi Ekonomi dan Komisi Security Review AS-Tiongkok, mengatakan demontrasi penerbangan pertama J-31 kepada publik dan pembukaan FC-31 bertepatan dengan Pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik dan kujungan Presiden Obama ke Beijing.

Ini mengingatkan ucapkan Wortzel yang sama, ketika Menhan AS Robert Gate mendapat kejutan dengan penerbangan pertama dari J-20 pesawat siluman buatan CAC selama kunjungannya ke Tiongkok pada Januari 2011. Insiden ini ditaksirkan oleh banyak orang di Washington sebagai sinyal politik kepada delegasi AS, meskipun dibantah oleh para pejabat Tiongkok. Mengenai kebetulan kunjungan Obama ke Tiongkok dengan penampilan J-31 di Zhuhai, Wortzel mengatakan “setidaknya saat ini ada beberapa pemberitahuan terlebih dahulu”.

Pemunculan pesawat ini di Zhuhai mengindikasikan bahwa Tiongkok sedang menunjukkan pada arena ekspor, kata Douglas Barrie, seorang dari personil senior kedirgantaraan militer di International Institute for Strategic Studies, London.

Lebih lanjut dikatakan : bagaimanapun, ini menimbulkan banyak pertanyaan, paling tidak untuk pelanggan ekspor Tiongkok saat ini dipasar, bahwa Tiongkok memiliki kapasitas untuk mengekpor pesawat generasi kelima. Terutama untuk menggantikan keluarga pesawat tempur Chengdu J-7 di arena ekspor, perkembangan dari buatan CAC J-10 atau JF-17/FC-1 jauh lebih kredibel dalam waktu dekat.

Roger Cliff, seorang rekan non residen dari Asia Security Initiative at Altlantic Council mengatakan : negara-negara yang tidak sanggup membayar untuk F-35, tetapi ingin suatu yang lebih baik, katakanlah untuk melebihi MIG-29 atau F-16, seperti Iran dan Pakistan. Mungkin akan tertarik untuk FC-31 tersebut. Namun bukan berarti bahwa AVIC tidak didorong oleh logika ekonomi.

Pihak AS mencurigai bahwa Tiongkok mencoba untuk mendapatkan akses untuk dokumen tes terakhir untuk F-22 Raptor dan F-35 pada bulan Juni’14 lalu. FBI menuduh Su Bin seorang pedagang Tiongkok di Kanada, mencoba untuk mengakses komputer pertahanan AS dan telah mendapatkan rencana uji F-35 dan”cetak biru” nya, yang memungkinkan Tiongkok untuk bisa mengejar ketinggalan teknologi dengan cepat dengan AS untuk pesawat tersebut.

Wortzel dalam bukunya “ The Dragon Extends Its Reach : Chinese Military Power Goes Global” mengatakan bahwa masih belum diketahui seberapa banyak teknologi yang dicuri Tiongkok dalam mempengaruhi rancang bangun pesawat. Ini merupakan perkembangan  signifikan yang menunjukkan bagaimana proses pembangunan paralel yang masuk dalam AVIC untuk J-31 dan J-20 dalam rentang waktu 2016-2017.

Ahli AS masih meragukan bagaimana kesamaan J-31 dengan F-35, karena pesawat tempur generasi kelima tidak berati hanya bersifat “siluman/stealthy”, namun juga termasuk super-cruise, trust vectoring, AESA (Active Elecronically Scanned Array) radar, high-bandwidth, low-probability-of intercept data link.

Jika menuruti standar tersebut F-22 dan F-35 masih belum sepenuhnya generasi kelima, tetapi karena F-35 dan J-31 tidak terlihat seperti itu, dimana memiliki super-cruise atau trust vectoring, melainkan hanya sekedar pesawat tempur stealthy pada generasi ke-empat saja, tetapi hanya tergantung pada radar AESA dan/atau high-bandwidth, low-probability-of intercept data link, seperti yang dimiliki F-35. Kemiripan fisik dari J-31 dan F-35, hanya berbeda pada ukuranny, dan fusion cockpit apakah mendekati masih belum diketahui jelas.

Fusion akan membuat perbedaan dalam melihat J-31 sebagai saingan nyata atau hanya sekedar sebuah pesawat pengembangan generasi linear dengan memungkinkan untuk ditingkatkan. Kata ahli AS yang masih meragukan akan pengembangan J-31 ini.

Li Yuhai, Wakil General manager AVIC (Aviation Industry Corporation China) dalam memberi penjelasan pada Zhuhai Airshow baru-baru ini mengatakan “Ini adalah impian kami untuk mematahkan monopoli negara-negara asing terhadap jet tempur generasi baru. J-31 juga akan menjadi produk andalan bagi kita di pasar senjata internasional.”

Konfigurasi J-31/ FC-31 yang diungkapkan dalam airshow tersebut antara lain sbb :

Panjang : 16,9 meter ( 55 feet 5 inches )

Rentang Sayap : 11,5 meter (37feet 9 inches)

Tinggi : 4,8 m2 (430 ft2)

Kapasitas Muat : 17,550 kg ( 38,280 lb )

Engine : 2 x RD-93 turbofan atau 13A, trust 84 KN atau 100 KN (19.000 pounds; 22.000 pounds)

Performance

Max Speed : Mach 1,8 atau lebih

Combat Radius (Radius Tempur) : 1250 Km

Service Ceilling : 18,000 m (16,000 ft)

Persenjataan/Weapons :

-Canon

-Universal boms

-Air to Air Missilles : Thunderbolt-9 (霹靂-9导弹), Thunderbolt-10 ( 霹雳-12导弹), Lightning-10 anti-Radiation Missille (雷電-10反輻射飛彈).

https://www.youtube.com/watch?v=1FFBnG-IE0s

Sumber : Media TV dan tulisan luar negeri

-http://en.wikipedia.org/wiki/Shenyang_J-31

-http://www.popsci.com/chinas-j-31-stealth-fighter-then-and-now

-https://www.gov.uk/government/news/us-announces-first-f-35-in-europe-to-be-based-in-the-uk

-https://www.youtube.com/watch?v=1FFBnG-IE0s

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun