Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menerawang Kerangka Kesepakatan Nuklir Iran (1)

4 Agustus 2015   12:21 Diperbarui: 4 Agustus 2015   12:21 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan 30 Juli 2015, Tempo online memberitakan Indonesia-Iran Rancang Kerja Sama Nuklir, demikian menurut Deputi Sekretaris Bidang Politik Wakil Presiden R.I. Dewi Fortuna Anwar. Memang kekuatan utama dunia, Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, Rusia, dan Amerika telah mencapai Kesepakatan Kerangka kerjasama Nuklir, yang tidak mengizinkan Iran mengembangkan bom nuklir. Kesepakatan ini akan dikuti dengan dibukanya embargo ekonomi terhadap Iran.

Perjanjian ini disebut JCPOA atau The Joint Comprehensive Plan of Action, ditandatangani 14 Juli 2015 antara Iran, P5 + 1 ( Lima anggota Dewan Keamanan PBB: Tiongkok, Prancis, Rusia, Inggris, Jerman dan Amerika Serikat + Uni Eropa). Perjanjian ini merupakan perjanjian komprehensif tentang program nuklir Iran. Atau selanjutnya kita sebut Kerangka Kesepakatan Nuklir Iran.

Negosasi formal ini akan menuju ke Rencana Bersama Komprehensif Program Nuklir Iran, yang akan dimulai dengan penerapan Rencana Aksi Bersama Kesepakatan sementara mengenai progam nuklir Iran yang ditandatangani Iran dan P5+1 pada Nopember 2013.

Selama 20 bulan berikutnya, Iran dan P5+1 negara yang terlibat dalam negosiasi, disepakati pada 5 April 2015 untuk mengakhiri Kerangka kerja untuk kespakatan terkahir. Pada bulan Juli 2015, Iran dan P5+1 harus menyepakati Rencana Komprehensif Aksi bersama.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Iran setuju untuk menghilangkan persediaan uranium-medium yang telah diperkaya, memotong persediaan uranium yang telah diperkaya hingga 98% dan mengurangi sekitar 2/3 jumlah sentifugal untuk setidaknya untuk 15 tahun.

Selama 15 tahun ke depan, Iran juga sepakat untuk tidak memperkaya uranium lebih dari 3,67% atau membangun fasilitas memperkaya uranium heavy-water (air berat) baru. Kegiatan memperkaya uranium akan dibatasi hanya terbatas dengan fasilitas tunggal dengan menggunakan sentrifuse umum pertama selama sepuluh tahun.

Fasilitas lain akan dikonversi untuk menghindari resiko proliferasi. Untuk memantau dan memverifikasi kepatuhan Iran dengan perjanjian tersebut. IAEA atau Badan Energi Atom Internasional akan diberi akses rutin ke semua fasilitas nuklir Iran.

Perjanjian tersebut menyebutkan atas kepatuhan Iran dalam komitmen tersebut, Iran akan menerima bantuan dari AS, Uni Eropa, dan Dewan Keamanan PBB atas sanksi nuklir terkait.

Cara mengontrol Iran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun