Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam Turki atas menembak jatuh Jet Tempur Su-24 Rusia di perbatasan Turki-Syria pada 24 Nopember 2105. Menjadi pesawat petama Rusia yang jatuh sejak Rusia melancarkan serangan terhadap organisasi ekstrinmis di Syria sejak September lalu.
Pesawat jatuh di pegunungan Jabal Turkmen daerah Provonsi Latkia Syria Latakia yang sedang diperebutkan pemerintah Syria dan pasukan pemberontak. Pilot LtCol. Oleg Peshkov dan seorang marinir Rusia Aleksandr Pozynich yang dikirim untuk penyelematan yang dikirim helikopter Mi-8 juga tewas ditembak pemberontak.
Menurut Turki dalam 5 menit dua pesawat Rusia ini telah diperingatkan sebanyak 10 kali melalui saluran “darurat untuk mengubah arah. Kedua pesawat ini mengabaikan peringatan dan kemudian terbang 2,19 km dan 1,85 km ke dalam wilayah Turki selama 17 detik dari 09:24:05 (07:24:05 GMT).
Setelah insiden ini, hubungan Rusia-Turki tiba-tiba menjadi tegang. Rusia segera mengambil serangkaian tindakan dan mulai melakukan pembalasan besar-besaran terhadap Turki.
Langkah berikutnya apa yang akan diumumkan Putin untuk “membuat Turki menyesal lebih dari sekali”?
Bagaimana Recep Tayyip Erdogan untuk membela diri? Telah lebih dari setengah bulan telah berlalu sejak pesawat tempur ini ditembak jatuh, intrik apa yang akan dimainkan oleh kedua kekuatan utama ini, dan oleh kedua politisi yang bersifat keras ini, yang telah berabad memendam kedendaman bagi kedua negara. Tampaknya baru saja akan mulai.
Penyambutan Zasat Pilot Yang Tewas
Pada 30 Nopemper 2015, di Moskow turun salju lebat hari itu Pilot yang tewas ditembak Turki, Oleg Peskov kembali ke tanah airnya. Begitu jet kargo yang mengangkut jenazah pilot Oleg Peskov masuk wilayah udara Rusia, militer Rusia mengirim beberapa jet tempur untuk mengawal sebagai penghormatan militer tertinggi bagi anggota korpnya yang tewas.