Kibjakan Modi Mengentaskan India Dari Krisis
Pada bulan Mei 2014, setelah Modi memenangkan secara menyolok dalam pemilihan umum sebagai PM di India, pada laman twitter pribadinya dia menuliskan “ India telah menang! waktu yang baik didepan sedang menanti.” , namun saat itu Modi sedang menghadapi situasi India yang tidak menguntungkan.
Pada tahun 2008, setelah krisis keuangan, ekonomi India dalam keadaaan kesulitan. Pada tahun 2012, ekonomi India hanya tumbuh 5%, dan pada 2013 terus menurun menjadi 4,7% . Dibandingkan dengan pra 2008 kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi India telah terpotong setengah.
Saat itu India sedang dalam keadaan depressi Rupee dan peningkatan harga komoditas yang menyebabkan penurunan investasi asing. Masyarakat umum banyak yang menarik tabungan mereka dan membeli emas. Majalah “The Economist” yang berbasis di Inggris ada menuliskan untuk periode saat itu bagi India adalah “ Lima tahun yang merugi”.
Pendukung Modi mengutarakan : Kami merasa senang, karena dalam sepuluh tahun terakhir, rakyat menginginkan perubahan, dan sekarang perubahan akhirnya datang. Sebelum ini negara seolah berada dalam jalan kegelapan, tapi kini ke depan baik ekonomi, politik luar negeri, dan kesempatan pekerjaan tampaknya sudah pada jalur yang benar.
PM pertama India setelah kemerdekaan, Jawahar al Nehru pernah berkata: India janganlah memainkan peran peringkat kedua dalam urusan global. Itu menjadi yang didambakan PM pertama India setelah merdeka pada tahun 1947, tapi kini bagaimana ambisi Modi ? Modi berseru : “ Saya ingin abad ke-21 menjadi abad India. Dan ini akan terjadi pada 10 tahun ini. Hal ini tidak akan memakan waktu terlalu lama. “
Modi pernah membuat janji-janji kepada para pemilih untuk melaksanakan reformasi politik besar, dan menyatakan akan menciptakan suatu kesuksesan yang lebih besar, lebih berpengaruh secara global yaitu “India Baru” (New India).
Dalam kampanye Modi mengusulkan dalam progam pemilunya dengan “ One India, Great India” . Setelah memenangkan pemilu dia mengimplementasikan program khususnya ini, pada intinya untuk membawa India menjadi kuat, dan modern. Dengan kata lain menjadi Kebangkitan India. Slogan ini menjadi slogan partainya Modi --- Bharatiya Janata Party ( BJP Partai Rakyat India) selama pesta demokrasi. Inti dari perspektif New India adalah Modernisasi di India.
Pada 2 Oktober 2014, saat pada ulang tahun kelahiran yang ke-145 Mahatma Gandhi “Bapak India” , Modi memimpin untuk menyapu jalanan di New Delhi, ia menyerukan setiap orang untuk menghabiskan total 100 jam dalam kurun lima tahun membersihkan seluruh negeri. Modi beritorik : “Jika India bisa mendarat di Mars, tapi kita tidak bisa menjaga kebersihan jalan-jalan kita? “ jadi dalam gerakan menyapu jalanan terpendam amb isi besar Modi untuk India.
Pada 15 Agustus 2014, di hari Kemerdekaan India, Modi menyerukan slogan “ Make in India” dalam pidatonya dihadapan puluhan ribu orang yang hadir di Red Fort. Modi mengatakan : Pada hari ini, jika kita ingin menyediakan lapangan kerja sebanyak mungkin untuk generasi muda, maka kita harus mempromosikan sektor manufaktur. Jika kita ingin menyeimbangkan skala impor dan ekspor yang tidak seimbang, maka kita harus lebih fokus pada sektor manufaktur. Jika kita ingin menggunakan kemampuan generasi muda kita, maka kita harus bergerak menuju ke sektor manufaktur.
Strategi ini meliputi segala sesuatu untuk 25 industri, termasuk mobil, suku cadang, desain dan manufaktur, energi terbarukan, pertambangan, tekstil, bioteknologi, farmasi, elektronik dan pelabuhan, semua industri yang akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan teknologi.
Pada 25 September 2014, Modi tampil di upacara kick off (dimulai) strategi “Make in India” di New Delhi, dimana ia mengatakan akan membuat India menjadi “pusat manufaktur global”. Dia mengundang para CEO Airbus, Samsun Elektronik, Merzides Benz untuk menghadiri upacara di mulainya “Make in India” dan mengumumkan serangkaian kebijakan utama untuk menarik investasi asing, sehingga India bisa menjadi “raja” manufaktur dunia
Kebijakan baru ini akan menyiapkan “one stop sevice” (layanan satu pintu) bagi investor domestik dan asing yang akan berinvestasi di India. Untuk ini Modi mereformasi udang-undang tenaga kerja dan pajak, dan menyederhanakan proses persetujuan, yang semuanya bertujuan untuk menarik investasi dan investor yang akan mendirikan pabrik di India untuk investor dari seluruh dunia.
Mengapa India yang selama ini dikenal sebagai “kantor terbaik dunia” dan kini berusaha menjadi “pusat manufaktur global”? Karena India tidak seperti Tiongkok, manufaktur India tidak pernah menduduki peran utama dalam perekonomian, karena disebabkan infrastruktur yang buruk sehingga menyebabkan investasi tidak berkembang baik. India sebelumnya memilih “alternatif” dengan mendorong maju ekonominya untuk manufaktur tapi dengan mengandalkan pengembangan industri jasa.
Pada Juni 1991, saat anggota partai Kongres Nasional India (INC) , PV. Narasimba Rao memenangi pemilu, dan melakukan reformasi ekonomi dengan skala besar sejak India merdeka. Reformasi ini , yang memungkinkan India untuk bertindak sebagai landasan bagi pertumbuhan ekonomi India untuk masa depan, yang dikenal dengan “Four Transformation” (Empat Transformasi) : Liberalisasi, Marketisasi, Globalisasi dan Privatisasi.
Inti dari reformasi itu terutama mengurangi campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Langkah-langkah spesifik termasuk mengakhiri sistim perizinan persetujuan (pemerintah), membuka perdagangan, investasi, dan industri keuangan, terutama mengurangi tarif, mendorong perusahaan untuk mencari investasi luar negeri, dan secara bertahap menerapkan privatisasi perusahaan milik negara (BUMN). Reformasi ekonomi ini memulai perjalanan untuk menjadikan India sebagai “Kantor Dunia” (world’s back office).
Bengaluru terletak di India bagian selatan. Dalam bahasa Kanada Bengaluru berarti “Desa Kacang Rebus”. Pada tahun 1991, pemerintah India mendirikan taman teknologi pertama dalam sejarah India di sini.
Kini, Bengaluru menjadi basis paling penting untuk produksi perangkat lunak (softwrae) India. Bengaluru dan “Silicon Valley” AS memiliki perbedaan waktu 12 jam, dan ini menjadikan tempat ini bisa melayani pertukaran layanan IT sepanjang 24 jam yang meliputi seberang lautan. Maksudnya layanan IT di Silicon Valley AS waktu malam bisa diganti pelayanannya oleh mereka, sehingga layanan IT bisa dilakukan 24 jam sepanjang hari .
Saat ini, hampir setengah dari semua jasa outsourcing dilakukan India. Bahkan Bollywood telah menjadi pusat outsourcing penting untuk produksi film. Film-film sperti “Garfield 2”. “Sherk” dan “The Chronicles of Narnia” semua telah diselesaikan di India.
Sekitar 58% dari PDB dalam negeri India terdiri dari industri jasa seperti IT, keuangan, dan real estate. Besaran untuk pos ini bahkan sampai setara dengan-negara maju.
Dari tahun1991 hingga 2011, tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan India tetap bertahan lebih dari 7%, kedua setelah Tiongkok. “Times of India” dan media lainnya juga secara konprehensif membandingkan pertumbuhan ekonomi India disemua sektor dengan Tiongkok, dipercaya bahwa pertumbuhan ekonomi yang cepat dari Tiongkok, dan “lergenda pembangunan ekonomi India juga mendekati Tiongkok”.
Tapi sejak terjadi krisis finasial global tahun 2008, pertumbuhan ekonomi India telah melambat, bahkan jatuh kebawah 5% pada tahun 2013. Pemerintah India menyadari dengan hanya mengandalkan pada industri jasa seperti perangkat lunak dan industri keuangan untuk mendorong pertumbuhan negara, ternyata negara tidak bisa mencapai “pertumbuhan inklusif”.
Dimasa lalu, ekonomi India tidak melibatkan negara-negara asing, selain industri seperti layanan outsourcing industri perangkat lunak, sebagian besar tidak selaras dengan pasar internasional. Hal ini membuat India ketinggalan dalam pembangunan ekonomi. Terutama setelah 2008, perkembangan India terjadi kemerosotan, hal ini dikarenakan sangat keterkaitannya dengan pasar Eropa dan AS untuk perangkat lunak, dan layanan outsourcing, serta untuk telemedicine. Dengan terjadi kemerosotan di Eropa dan AS dengan sendirinya sangat mempengaruhi perdagangan luar negeri India, termasuk perdagangan jasa. Sedang industri manufaktur India juga tidak sangat kuat, selain itu ada kelemahan utama dimana pengembangan pasar domestik lemah. Sehingga pada titik ini pertumbuhan ekonomi India menjadi tertinggal.
Selain itu, India memiliki kondisi fundamental negara yang sangat berbeda dari negara-negara lain yang mengalami penuaan populasi (orang tua lebih banyak dari orang muda), sturktur sosial India sangat muda. Saat ini, usia rata-rata penduduk India 28,51% populasinya dibawah umur 25 tahun. Sebuah laporan dari PBB mengatakan pada tahun 2035, angkatan kerja India akan mencapai hampir 1 miliar orang, yang akan menjadi negara dengan tenaga kerja terbesar di pasar dunia.
Dalam selama dekade terakhir ini, industri perangkat lunak India telah berkembang sangat cepat, tetapi hanya dapat memberikan lapangan kerja bagi 2 juta orang lebih saja. Industri manufaktur yang kurang berkembang dan pengangguran besar telah menjadi sepasang penyakit kronis untuk pembangunan sosial dan ekonomi India.
Bagi India sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar, dan dengan pengembangan industri jasa yang cukup kuat, tapi masalahnya bidang pekerjaan ini sangat terbatas dalam menyerap tenaga kerja. Sehingga bagi India yang berjumlah penduduk besar terutama dengan masyarakat yang sangat muda, dimana setiap tahun ada 12 juta orang muda memasuki pasar kerja, jika tidak mengembangkan industri manufaktur, jelas pada kenyataanya tidak akan mampu menyelesaikan tekanan pada pekerjaan itu sendiri. Maka sebab itu mereka mengusulkan dengan slogan “Make in India”
Dan baru-baru ini, India memutuskan untuk menyediakan dana 500 miliar rupee untuk membangun sendiri enam kapal selam, dan tidak melakukan outsorcing seperti sebelumnya untuk pembuatan persenjataan canggihnya. Keputusan ini sekali lagi membuktikan keyakinan Modi untuk fokus pada pengembangan industri manufaktur India.
Suatu ketika Modi pernah berkata : “ekonomi yang kuat akan mendorong maju diplomasi yang effektif.” . Untuk mempertahankan hidup ekonomi India, Modi aktif mengembangkan hal ini di panggung internasional. “ Diplomasi ekonomi” telah menjadi ciri unik bagi pemerintahan Modi.
Lalu peluang apa yang dilakukan untuk diplomasi ekonomi India ini dalam melakukan hubungan Sino-India ?
(Bersambung ........ )
Sumber : Media TV & Tulisan Luar Negeri
http://www.bbc.com/news/world-asia-china-32730803
http://www.icsin.org/faculty/show/29
http://en.cpaffc.org.cn/content/details38-407.html
http://www.wsj.com/articles/indian-prime-minister-narendra-modi-visits-china-1431663449
http://www.nytimes.com/2015/05/15/world/asia/india-china-narendra-modi-xi-jinping-xian.html?_r=0
http://www.businessspectator.com.au/news/2015/5/15/china/modi-visits-china-boost-trade-tie
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H