Upaya Arab Saudi Menggulingkan Morsi Yang Sunni di Mesir
Sebenarnya, sebelum Sisi menjadi Presiden Mesir, mantan Raja Abdullah dari Arab Saudi sudah menyatakan dukungan kuat untuk dia.
Pada bulan Juli 2013, setelah Menhan Mesir, Sisi yang memimpin militer untuk menggulingkan Presiden Mohamed Morsi, Raja Arab Saudi menjadi kepala negara asing pertama yang mengucapkan selamat kepada militer Mesir. Arab Saudi menggalang negara-negara Teluk UAE dan Kuwait untuk memberi Mesir bantuan ekonomi melebihi US$ 12 milyar untuk melewati krisis ekonomi pada saat itu.
Pada tahun 2013, ketika Sisi memimpin militer dalam kudeta menggulingkan pemerintahan Morsi, Arab Saudi dibelakang layar memberi dukungan besar kepada dia. Banyak pengamat dan analis memandang Sisi mampu mempertahankan kepemimpinannya dan Mesir mampu tetap stabil, sebagian besar berkat peran utama yang dimainkan Arab Saudi dibelakang layar.
Seperti diketahui pada saat itu , ekonomi Mesir dalam kesulitan dan negara semestinya sudah dalam keadaan bangkrut. Cadangan nasional Mesir telah menurun menjadi kurang dari US$ 15 milyar ketika Sisi menjabat. Jika dipikir kembali penduduk Mesir 90 juta dengan cadangan kurang dari US$ 15 milyar dapat dibayangkan seperti apa kondisi Mesir saat itu. Sudah dalam keadaan bangkrut.
Pada waktu Morsi pertama menjabat, Arab Saudi mengambil sikap yang total berbeda. Setelah Mubarak digulingkan, dan Ikwanul Muslimin yang sangat religius mengusai Mesir. Khawatir munculnya ekstrimisme Islam regional dan perembesan yang akan mengancam kekuasaan keluarga Kerajaan, Arab Saudi dengan sangat hati-hati dalam bersikap terhadap Mesir pada saat itu. Maka begitu militer Mesir berhasil mengakhiri rezim Morsi, Arab Saudi segera menyatakan dukungan dan mengirim bantuan.
Setelah pemerintah Mesir menyatakan dengan resmi Ikwanul Muslimin sebagai organisasi teroris pada tahun 2013, Arab Saudi juga mengikuti jejak Mesir dengan menyatakan resmi Ikwanul Muslimin sebagai organisasi teroris juga.
Pada tahun 2011, setelah revolusi “Arab Spring”, ancaman terbesar bagi Arab Saudi bukanlah Syiah untuk sementara waktu, melainkan adalah Ikwanul Muslimin yang juga beraliran Sunni. Karena konsep Ikwanul Muslimin adalah memberantas monarki, jadi itu menjadi ancaman terbesar Arab Saudi. Dan karena itulah mengapa melakukan segala upaya dan melakukan berbagai tindakan rahasia untuk mendukung Sisi untuk menggulingkan Mohammed Morsi.
Arab Saudi sudah sangat akrab dengan Sisi, karena pernah menjadi Atase Militer Mesir di Riyadh, Arab Saudi selama masa rezim Mubarak. Sisi sudah dilihat sebagai teman akrab Arab Saudi. Sisi pernah berkata bahwa dia akan melanjutkan tradisi dari banyak presiden Mesir sebelum dia untuk mengadakan kunjungan resmi pertama ke luar negeri ke Arab Saudi.
Sebenarnya pemerintahan keluarga kerajaan Arab Saudi sangat lemah di dunia Arab, Arab Saudi dapat dikatakan sebuah negara yang total monarki. Dalam konsep negara Arab Saudi, semua kekayaan bangsa adalah kekyaaan keluarga Kerajaan Saudi, Raja memiliki hak mutlak untuk menangani semua kekayaan untuk apa saja yang diinginkannya.
Maka dalam situasi seperti ini, untuk jangka panjang sebenarnya dunia Arab cepat atau lambat akan menjadi ancaman bagi aturan keluarga Kerajaan Arab Saudi itu sendiri. Meskipun telah mendapat kecaman atas monarki ini dalam batas tertentu, tapi Arab Saudi masih merupakan salah satu negara yang paling stabil di dunia Arab.