Menurut “The New York Times” Eric Schmitt & Thom Shanker, Pejabat Anti Teorroris Amerika mengedus bahwa Al Qaeda Yamen yang sangat mereka takutkan sedang mencoba untuk membuat Bom Kecil dengan dikemas Racun Ricin yang sangat mematikan.
Menurut laporan intelegen mereka yang dirahasiakan bahwa sudah lebih dari satu tahun ini, Al Qaeda Yaman berusaha untuk mendapatkan Biji Jarak sebanyak-banyaknya, untuk kebutuhan memproduksi Ricin.
Ricin ini berupa serbuk putih ber-racun, bila terhirup oleh manusia satu titik saja dan masuk dalam aliran darah akan sangat mematikan.
Di Indonesia tanaman Jarak sangat mudah tumbuh dan banyak ditanam. Biji, akar, daun dan minyak dari biji Jarak biasa digunakan untuk obat tradisional. Isi biji jarak yang dilumatkan hingga jadi serbuk digunakan untuk mengobati korengan dengan menempel dikulit yang korengan. Dengan dosis yang tepat daun berkhasiat untuk menyembuhkan batuk dan sesak nafas, akar dapat digunakan untuk menjaga stamina tubuh, demikian juga dengan minyak dari biji.Minyak Jarak mengadung zat Ricin, minyak Jarak bisa dibuat menjadi Bio Solar dan campuran minyak pelumas.
Biji Jarak mudah didapatkan di Indonesia (http://en.wikipedia.org/wiki/Ricin)
Menurut Intellegen Amerika bahwa mereka telah mendapatkan bukti Al Qaeda Yaman telah mengirim biji jarak dan bahan kimia lainnya ketempat tersembunyi di Provinsi Shabwa, yang dikuasai oleh pemberontak di Yaman. Serbuk racin ini dikemas dengan bahan peledak (bom kecil) rencana akan diledakkan ditempat-tempat keramaian seperti Shoping Mall, airport, stasiun kereta, kereta bawah tanah.
Bom semacam ini bisa sangat membahayakan. Pada tahun 1995, satu sekte kepercayaan Aum Shrinrikyo di Jepang pernah melepaskan gas sarin dalam kereta bawah tanah di Tokyo, menewaskan 12 orang dan melukai lebih dari 5000 orang, bahkan hampir melumpuh perekonomian untuk berminggu-minggu.
Pada tahun 2003 dalam operasi gabungan Inggris dan Prancis berhasil membongkar jaring sel Al Qaeda yang memiliki buku petunjuk untuk membuat Bom Ricin dan peta-peta sistim bawah tanah Lodon.
Tapi para pejabat Amerika juga mencatat bahwa penggunaan ricin sebagai bom keampuhannya juga terbatas, karena gas ini akan mudah terurai dalam udara cerah dan kering, seperti gas-gas racun lainnya.
Namun mereka tetap melacak terus ancaman-ancaman ini, mengingat Al Qaeda Yaman terbukti mampu mengorganisir dan menggunakan seorang pria penumpang muda Nigeria naik pesawat jet komersial di Detroit, dengan menjahit bom pada celana dalamnya pada Desember 2009. Sepuluh Bulan kemudian ditemukan dalam cargo pesawat yang menuju Chicago, Catridge Printer yang dikemas dengan bahan peledak kuat. Ancaman ini dapat digagalkan pada detik detik terakhir.
Ancaman potensial dengan peledak pemusnah massal dalam bentuk yang lebih sederhana, yang tak terbayangkan oleh orang perlu juga diwasdai. Karena untuk mengembangkan bom ricin akan tidak sulit.
Menurut sumber mereka, sayap bersenjata Al Qaeda Yaman telah menrencanakan dan menyebar ricin dan racun lainnya untuk melawan Amerika, dan kepentingan Amerika diluar negeri.
Al Qaeda Yaman telah memposting dalam Journal bahasa Inggris ‘Inspire” pada musim gugur yang lalu dengan judul “Tips for Our Brothers in the United States of America.” antar lain berbunyi “Brothers with less experience in the fields of microbiology or chemistry, as long as they possess basic scientific knowledge, would be able to develop other poisons such as ricin or cyanide”.
Menurut pejabat senior Amerika mengatakan bahwa Racin merupakan salah satu ancaman yang menjadi fokus perhatian dari gugus tugas agen rahasia mereka, setelah ditemukannya bom cartridge printer. Agen ini berkerja erat dengan intelegen Arab Saudi dan bekas badan intelegen Yaman, dengan menggunakan informasi yang didapat dari hasil interogasi kapal seorang pemimpin teroris Somalia yang ada hubungannya dengan Al Qaeda Yaman yang berhasil disergap oleh Komando SEAL pada bulan April lalu.
Laporan intelegen plot Racin Al Qaeda Yaman ini, pertama kali diungkapkan oleh sebuah buku yang berjudul “Counterstrike: The Untold Story of America’s Secret Campaign Against Al Qaeda” Suatu Jejak Henry Holt & Company, yang akan diterbitkan oleh Times Books, minggu depan ini.
Bagi Indonesia perlu juga diwaspadai tentang bom ricin dan bom gas racun lainnya, mengingat biji jarak akan sangat mudah di dapatkan dinegara kita ini. Demikian juga pupuk urea yang bisa menjadi bahan dasar bom juga mudah didapat. Tapi kita yakin pihak intelegen anti-teroris kita tetap akan bekerja secara professional, dengan tidak terpengaruh dan lengah dengan adanya issue Nazarruddin dan memanasnya “gejolak politik” yang main jegal-jegalan kini.
Sumber :
The New York Times, August 12, 2011.
http://en.wikipedia.org/wiki/Ricin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H