Perusahaan baterai terkemuka meluncurkan teknologi 'pertama di dunia' dengan kemampuan pengisian daya dalam 10 menit: 'Menandai era baru'
Produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia telah mengembangkan apa yang disebutnya sebagai baterai hibrida "pertama di dunia" yang mampu menyediakan jangkauan "listrik murni" sejauh 248 mil atau 400 Km.
Baterai Super Hibrida Freevoy merupakan jawaban Contemporary Amperex Technology Co., Ltd. (CATL) terhadap keluhan umum bagi  calon pembeli kendaraan listrik terhadap teknologi kendaraan listrik, termasuk kekhawatiran mengenai jangkauan dan waktu pengisian daya yang lambat, menurut siaran berita dari perusahaan Tiongkok tersebut, yang biasa disebut CATL.
Baterai Freevoy dimaksudkan untuk bekerja bersama-sama dengan mesin pembakaran internal sebagai bagian dari kendaraan listrik jarak jauh dan kendaraan listrik hibrida plug-in, atau EREV dan PHEV, masing-masing, menurut perusahaan.
"CleanTechnica" dan "Bloomberg" telah melaporkan bahwa EREV* dengan cepat mendapatkan popularitas di Tiongkok, sebagian karena mesin gas kecil yang dapat mengisi daya baterai seperti generator di dalam kendaraan. PHEV* dapat dikendarai dengan tenaga listrik atau gas, seperti yang dijelaskan "Top Gear". Kedua jenis tersebut biasanya dapat dicolokkan untuk mengisi daya.
*EREV (Exended Range Electric Vehicle) atau kendaraan listrik jarak jauh yang ditenagai oleh motor listrik dengan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) atau kendaraan hibrida plug-in yang bergerak dengan bantuan tenaga ICE (internal combustion engine/mesin pembakaran internal).
Jawaban-jawaban tersebut menjawab kekhawatiran yang dikemukakan oleh CATL, tetapi tidak sepenuhnya menghilangkan produksi polusi udara yang berbahaya dan memerangkap panas. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan bahwa asap yang memanaskan planet merupakan ancaman bagi hampir seluruh populasi dunia dan dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan manusia.
Sementara itu, CATL memandang Baterai Freevoy sebagai "solusi langsung" yang "menandai era baru" perjalanan yang lebih bersih, menurut siaran berita beberapa media.
"Dibandingkan dengan baterai PHEV sebelumnya, sistem baru yang ditingkatkan ini meningkatkan kinerja energi hingga 20%," tulis Baba Tamim dari Interesting Engineering dalam sebuah artikel tentang teknologi tersebut.