Ini adalah bagian dari upaya perusahaan untuk mempercepat "peralihan menuju elektrifikasi komprehensif," menurut para pemimpin pembuat baterai tersebut.
Apa yang membuat Baterai ini Freevoy spesial? Karena sampai saat ini, baterai hybrid terutama PHEV tidak menjangkau jangkauan mobil listrik.
Umumnya baterai PHEV memiliki kapasitas yang setara dengan mobil listrik kecil dan bisa menempuh jarak paling jauh 100 kilometer.
Di Balik Inovasi Baterai Freevoy
Pertama, Freevoy mengadopsi teknologi integrasi sistem baterai AB terobosan CATL, yang menggabungkan baterai natrium-ion dan baterai lithium-ion dalam rasio dan pengaturan tertentu, menggunakan seri hybrid dan koneksi paralel untuk meningkatkan kinerja di area bersuhu rendah sebesar 5%.
Kedua, CATL menggunakan baterai natrium-ion sebagai tolok ukur SOC untuk sistem baterai AB guna mendukung kalibrasi pengisian daya baterai lithium-ion. Hal ini meningkatkan keakuratan kontrol sistem sebesar 30% dan meningkatkan jangkauan listrik murni lebih dari 10 kilometer.
Untuk menyeimbangkan perbedaan kinerja antara baterai litium-ion dan natrium-ion pada suhu rendah, CATL telah mengembangkan teknologi BMS* dengan rentang suhu penuh dan presisi. Teknologi ini memungkinkan pengelolaan regional segala cuaca untuk berbagai sistem kimia, secara efektif mengurangi masalah prediksi daya yang tidak akurat atau penurunan kinerja yang terjadi di lingkungan keras dengan suhu tinggi dan rendah.
* Battery management system (BMS) atau Sistem manajemen baterai  adalah teknologi yang didedikasikan untuk pengawasan paket baterai, yang merupakan rakitan sel baterai, yang diatur secara elektrik dalam konfigurasi matriks baris X kolom untuk memungkinkan pengiriman rentang tegangan dan arus yang ditargetkan untuk durasi waktu tertentu terhadap skenario beban yang diharapkan.
Di balik inovasi baterai Freevoy terdapat dukungan serangkaian material canggih dan teknologi kimia mutakhir. Menurut CATL, baterai ini menggunakan teknologi modifikasi permukaan bahan anoda dan formula elektrolit tegangan tinggi yang inovatif untuk membentuk lapisan pelindung nano, yang secara efektif dapat mengurangi reaksi samping yang terjadi pada lapisan aktif.
Yang lebih penting lagi, CATL menambahkan partikel yang sangat aktif dan tereksitasi ke material anoda, yang sangat meningkatkan efisiensi transmisi ion litium di dalam material. Selain itu, baterai ini juga menggunakan model SOC berpresisi tinggi yang dikembangkan sendiri oleh CATL untuk semua skenario, serta algoritme dan perangkat keras cerdas BMS yang ditingkatkan, yang meningkatkan akurasi kontrol SOC sebesar 40% dan meningkatkan tingkat pemanfaatan mode listrik murni lebih dari 10% Â berhasil mencapai tujuan jangkauan listrik murni 400 Km (kilometer).
Sumber: Media Luar dan Dalam Negeri