Kwon bahkan membuat prediksi yang berani, menambahkan bahwa dengan subsidi pemerintah yang berkelanjutan dan investasi strategis, SMIC dapat menantang TSMC pada pertengahan 2030-an.
Ekspansi Agresif di Sektor Memori
Di sisi lain, Tiongkok juga aktif di sektor memori. Misalnya, SMIC memperluas usahanya dari pabrik pengecoran ke produksi memori, dengan tujuan menjadi produsen perangkat terintegrasi (IDM/ integrated device manufacturer) seperti Samsung, catat laporan tersebut.
Laporan tersebut selanjutnya menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok memimpin pasar dalam produksi DDR4 dan juga bergerak maju menuju produksi massal DDR5. Misalnya, produsen DRAM besar dilaporkan berkonsentrasi pada memori kelas bawah, termasuk DDR berbasis 17-18nm dan LPDDR4X, DRAM berdaya rendah.
Selain itu, perusahaan Tiongkok seperti Fujian Jinhua Integrated Circuit Co., secara agresif memangkas harga DDR4, menawarkan chip yang jauh lebih murah daripada chip dari Samsung dan SK hynix.
Menurut "TrendForce", produksi DRAM akan tumbuh sebesar 25% tahun depan dibandingkan tahun ini, atau 21% jika tidak termasuk pemasok Tiongkok.
"Ekspansi produksi DRAM di Tiongkok menimbulkan risiko terbesar bagi perusahaan semikonduktor Korea," demikian peringatan Kim Hyun-jae, seorang profesor di Universitas Yonsei yang dikutip dalam laporan tersebut.
Secara keseluruhan, ada kekhawatiran yang berkembang tentang potensi gangguan pasar yang disebabkan oleh chip murah bersubsidi besar-besaran dari Tiongkok, terutama pada semikonduktor lama yang digunakan dalam elektronik konsumen, mobil, dan peralatan industri. Laporan Pulse juga mencatat bahwa produk-produk ini mewakili 75% dari permintaan semikonduktor global.
SMIC Dikabarkan Akan Memproduksi Chip 5nm untuk Huawei Tanpa Mesin EUV
Menurut laporan dari media global Wccftech, pabrik pengecoran wafer/pembuat semikonduktor terbesar di Tiongkok, SMIC, dikabarkan memproduksi chip 5 nanometer untuk Huawei tahun ini, tanpa memerlukan mesin litografi ultraviolet ekstrem (EUV) yang diproduksi oleh perusahaan Belanda ASML.
Menurut laporan "Businesskorea, SMIC tampaknya dapat menggunakan mesin litografi ultraviolet dalam (DUV) lama yang dibeli sebelum sanksi diberlakukan untuk memproduksi chip berukuran 5 nanometer. Namun, hal ini akan menimbulkan biaya yang lebih tinggi dan juga dapat memengaruhi hasil.