Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hubungan Ukraina-Polandia dan Beberapa Negara UE Tegang

1 Oktober 2023   19:16 Diperbarui: 1 Oktober 2023   19:20 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: opendemocracy.net

Dalam beberapa hari terakhir, hubungan antara Ukraina dan Polandia tetangganya yang perbatasannya bersambungan menjadi tegang. Presiden Ukraina Zelensky berbicara di Majelis Umum PBB dan mengatakan bahwa beberapa negara Uni Eropa di panggung politik "berpura-pura bersatu" tapi menghambat kemajuan Ukraina selama masa konflik dengan Rusia dalam mempertahankan jalur ekspor pangan.

Keesokan harinya, Kementerian Luar Negeri Polandia memanggil duta besar Ukraina atas pernyataan ini. Untuk melindungi petaninya, Polandia dan Slovakia, Hongaria memutuskan untuk melanjutkan larangan impor pangan dari Ukraina, yang menyebabkan ketidakpuasan di Ukraina.

Setelah Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menyatakan bahwa dia "tidak akan lagi memberikan senjata apa pun ke Ukraina", Polandia mau tidak mau harus mengklarifikasi bahwa mereka harus melaksanakan perjanjian pengiriman amunisi dan senjata yang telah dicapai sebelumnya.

Partai yang berkuasa di Polandia sekarang cukup "anti-Ukraina" untuk menarik suara dalam pemilu. Dimana Polandia akan mengadakan pemilihan parlemen pada 5 Oktober 2023. Masalah bantuan ke Ukraina membuat Partai "Law and Justice"(Hukum dan Keadilan) yang berkuasa berada dalam kesulitan. Karena 40% penduduk Polandia tinggal di daerah pedesaan, dan para petani Polandia menjadi marah dengan mengimpor makanan dari Ukraina yanglebih murah harganya.

Partai "Law and Justice" adalah sebuah partai politik populis sayap kanan dan nasional-konservatif di Polandia. Ketuanya adalah Jarosaw Kaczyski. Dan partai dominan di Polandia.

Dengan pemilu yang semakin dekat, partai-partai sayap kanan mencoba menggunakan topik bantuan kepada Ukraina untuk mencuri lebih banyak suara dari partai yang berkuasa. Dengan isu "Hentikan bantuan senjata ke Ukraina."

"Ancaman" dan "peringatan" Polandia dalam menanggapi perselisihan produk pertanian dengan Ukraina juga merupakan tindakan balasan terhadap langkah Ukraina yang mengangkat Polandia ke WTO pada 18 September lalu.

Polandia dan Ukraina adalah negara pertanian utama di Eropa dan merupakan pesaing di pasar produk pertanian, dan tidak ada pihak yang mau mengalah dalam permasalahan pertanian.

Liu Zixuan, asisten peneliti di Institut Studi Mediterania di Universitas Studi Internasional Zhejiang, mengatakan kepada reporter bahwa rakyat Polandia sudah lelah dengan perang, dan Partai"Law and Justice", yang berkuasa menjelang pemilihan parlemen, telah juga memperhatikan perubahan opini publik dan mengadopsi kebijakan moderat tanpa melanggar NATO dan konsensus umum dengan AS. Seruan "Anti-Ukraina" bertujuan untuk memperoleh pemungutan suara.

Zhang Hong, seorang peneliti di Institut Studi Rusia, Eropa Timur dan Asia Tengah di Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Tiongkok, menunjukkan bahwa perubahan sikap Polandia dalam membantu Ukraina seolah-olah disebabkan oleh perselisihan perdagangan biji-bijian, namun pada kenyataannya "Sindrom Bantuan untuk Ukraina" muncul di negara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun