Pada 17 Maret 2023, setelah penyelidikan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC/International Criminal Court) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Vladimir Putin, Presiden Rusia, dan Maria Lvova-Belova, Komisaris Hak Anak Rusia, dengan tuduhan tanggung jawab atas kejahatan perang berupa deportasi dan pemindahan anak-anak yang melanggar hukum selama Perang Rusia-Ukraina.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) adalah pengadilan internasional yang berlokasi di Den Haag, Belanda, yang dibentuk pada tahun 1998 berdasarkan Statuta Roma.
Baik Rusia maupun Ukraina menandatangani Statuta tersebut, namun tidak ada yang meratifikasinya dan Rusia menarik penandatanganan Statuta tersebut pada tahun 2016 menyusul adanya laporan yang mengklasifikasikan aneksasi Krimea oleh Rusia sebagai suatu pendudukan; namun, Ukraina menerima yurisdiksi Pengadilan tersebut atas wilayahnya pada tahun 2014, sehingga mengizinkan tindakan tersebut.
Pengadilan untuk menyelidiki dugaan kejahatan yang dilakukan selama perang Rusia-Ukraina.
Surat perintah penangkapan terhadap Putin merupakan yang pertama terhadap pemimpin anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
123 negara anggota ICC wajib menahan dan mendeportasi Putin dan Lvova-Belova jika salah satu dari mereka menginjakkan kaki di wilayah mereka.
Rusia sangat marah! Karena setelah pecahnya perang di Ukraina, Pengadilan Kriminal Internasional, yang oleh Rusia dianggap dikendalikan oleh Barat, mencari alasan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan global terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Rusia dan bebrapa negara menganggap Pengadilan Kriminal Internasional telah terbiasa dengan tirani selama bertahun-tahun dan terbawa oleh tirani tersebut.
Kali ini surat perintah penangkapan internasional dikeluarkan untuk pria tangguh Putin, namun tampaknya mereka kini salah sasaran, Rusia bukanlah Libya atau Yugoslavia!
Kali ini mereka sebenarnya ingin menangkap presiden dari salah satu dari lima anggota tetap negara Dewan Keamanan PBB. Hal ini oleh banyak pengamat diibaratkan seperti kesemek dan tomat yang empuk mau menghamtam Rusia!