Pakistan menandatangani perjanjian baru dengan Tiongkok untuk memulai fase kedua Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) senilai 60 miliar dolar AS, pada awal 2022.
Sebelumnya, Pakistan telah membahas dengan Afghanistan yang dipimpin Taliban bergabung dengan proyek infrastruktur Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC/China-Pakistan Economic Corridor ) bernilai miliaran dolar.
Fase kedua terutama melibatkan pengembangan dan industrialisasi di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (SEZs/Special Economic Zones).
CPEC adalah rute proyek infrastruktur sepanjang 3.000 km yang menghubungkan Daerah Otonom Uighur Xinjiang barat laut Tiongkok dan Pelabuhan Gwadar di provinsi barat Balochistan di Pakistan.
Ini adalah proyek bilateral antara Pakistan dan Tiongkok, yang dimaksudkan untuk mempromosikan konektivitas di seluruh Pakistan dengan jaringan jalan raya, kereta api, dan jaringan pipa yang disertai dengan proyek pengembangan energi, industri, dan infrastruktur lainnya.
Ini akan membuka jalan bagi Tiongkok untuk mengakses Timur Tengah dan Afrika dari Pelabuhan Gwadar, memungkinkan Tiongkok untuk mengakses Samudra Hindia dan sebagai imbalannya Tiongkok akan mendukung proyek pembangunan di Pakistan untuk mengatasi krisis energi dan menstabilkan ekonominya yang goyah.
CPEC adalah bagian dari Belt and Road Initiative (BRI) yang diluncurkan pada tahun 2013 bertujuan untuk menghubungkan Asia Tenggara, Asia Tengah, kawasan Teluk, Afrika dan Eropa dengan jaringan jalur darat dan laut.
Koridor tersebut juga dianggap sebagai penghubung jalan ekonomi alternatif untuk Lembah Kashmir yang terletak di sisi perbatasan India.
Sebagian besar pemain kunci di negara bagian Jammu dan Kashmir, India, telah menyatakan optimisme tentang proyek tersebut.