147 tahun sebelum pembukaan metro Istanbul, jalur metro pertama Turki secara resmi dioperasikan.
Itu adalah jalur metro tertua kedua di dunia, meskipun berjalan lambat dan panjangnya hanya 573 meter, dapat mengangkut wisatawan dari dermaga ke pusat kota Istanbul.
Saat ini, jalur metro kuno ini masih beroperasi, dan banyak turis pergi ke sana untuk naik kereta bawah tanah (metro) tersebut ke pusat kota.
Faktanya, sejak dibangun, jalur metro ini menjadi populer: salah satu ujungnya adalah pusat keuangan Istanbul, dan ujung lainnya adalah puncak gunung setinggi lebih dari enam puluh meter dengan kedai kopi tersebar di sekitarnya.
Jalur metro kuno ini selalu mempertahankan konfigurasi dua gerbong, dengan arus penumpang harian lebih dari 10.000 dan arus penumpang tahunan lebih dari 5,5 juta orang.
Rute lima ratus meter menghubungkan daerah Istanbul yang ramai dan damai, memberi penduduk Istanbul harapan unik untuk kereta bawah tanah ini.
Dari salah satu kereta bawah tanah tertua di dunia hingga terbangunnya jalur kereta bawah tanah berkecepatan tinggi yang dibangun oleh Tiongkok, Istanbul telah menunggu selama 147 tahun, yang sesungguhnya terlalu lama.
Dengan terbangun jalur metro berkecepatan tinggi ini untuk tahun-tahun yang mendatang ini akan mengubah Istanbul dari kota kuno menjadi kota metropolitan modern. Tiongkok sendiri juga telah berevolusi dari negara kuno "terbelakang", yang telah mengalami penghinaan pada zaman modern, menjadi kekuatan dunia dan berkontribusi pada "teman lamanya".
Menurut perkiraan resmi Turki, kereta bawah tanah Tiongkok yang baru dibangun ini akan mengangkut lebih dari 800.000 penumpang per hari, yang kan membuat nyaman bagi para pelancong dari Asia dan Eropa.
Setelah 147 tahun, metro yang dulunya lebih dari 500 meter telah menjadi kereta bawah tanah berkecepatan tinggi sepanjang 34 km.
Meskipun beberapa media Barat telah membuat berita yang negatif ketika dalam pembangunan, tapi Tiongkok berkeyakinan bahwa sedang membangun kereta bawah tanah ini karena alasan lain, keberhasilan pembangunan kereta bawah tanah Istanbul adalah situasi yang saling menguntungkan bagi Tiongkok dan Turki.