Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kemungkinan Modifikasi Kapal Induk Type 002 Shandong dengan Katapel Elektromagnetik

9 Juli 2022   08:07 Diperbarui: 9 Juli 2022   08:10 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: military-today.com + asiatimes.com + militarywatchmagazine.com + globalsecurity.org

Apakah Tiongkok akan terus membangun kapal induk yang lebih besar setelah kapal Fujian? Pada sore hari 30 Juni lalu, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Tan Kefei mengatakan tentang rencana tindak lanjut pengembangan kapal induk Tiongkok, mereka akan mempertimbangkan secara komprehensif sesuai dengan kebutuhan keamanan nasional dan perkembangan peralatan dan teknologi.

Galangan kapal di Dalian, Shandong telah menyelesaikan pemeliharaan dan peningkatan, dan semua pekerjaan pengecatan dek baru telah berhasil diselesaikan. Artinya, kapal Shandong akan segera melaut dan kembali ke tim AL-PLA.

Saat sekarang secara keseluruhan, hanya ada satu kapal induk dengan dek datar untuk AL-PLA, mereka anggap itu masih terlalu sedikit.

Jadi, bisakah Tiongkok menambah jumlah kapal induk ketapel eletrokmagnetik dengan memodifikasi dua kapal induk sistem lompat ski "Shandong" dan "Liaoning"? Tapi berdasarkan pegalaman negara lain modifikasi kapal induk bukanlah omong kosong, contoh paling khas adalah modifikasi dua kapal induk helikopter kelas "Izumo" oleh Jepang menjadi kapal induk ringan yang mampu membawa F-35B.

Sumber: Global Security.org
Sumber: Global Security.org

Alternatif I

Bagi AL-PLA, dua kapal induk "Shandong" dan "Liaoning" bukannya tanpa potensi untuk dimodifikasi. Di antara mereka, kapal induk Shandong memiliki potensi terbesar. Skema modifikasi pertama mempertahankan dek lepas landas ski-jump dan memasang ketapel elektromagnetik. Modifikasi kapal induk "Shandong" memiliki dampak kecil. Dek lepas landas ski-jump asli dan dua titik lepas landas panjang dari kapal induk "Shandong" tetap tidak berubah. Hanya ditambahkan ketapel elektromagnetik di dek penerbangan miring dari kapal induk "Shandong" seperti kapal induk "Fujian".

Dengan cara ini, kapal induk "Shandong" akan secara langsung memiliki kemampuan untuk melontarkan pesawat berbasis kapal induk. Meskipun ketapel elektromagnetik yang disusun di dek penerbangan miring dari sisi yang terlihat ketika pesawat dipulih, operasi ejeksi tidak dapat dilakukan, tetapi untuk kapal induk "Shandong", justru dengan terpasangnya ketapel elektromagnetik akan sangat meningkatkan efektivitas tempur secara keseluruhan.

Yang pertama adalah meningkatkan efisiensi proyeksi pesawat berbasis kapal induk. Ketapel elektromagnetik yang disusun di dek penerbangan miring dan dua titik lepas landas yang asli dapat meluncurkan lebih banyak pesawat berbasis kapal induk dalam waktu singkat. Mengingat ketapel elektromagnetik itu tidak mengkonsumsi tenaga uap dari kapal induk seperti ketapel uap, dan efisiensi ejeksinya lebih tinggi dapat dicapai dalam waktu singkat.

Kedua, menambah jenis pesawat berbasis kapal induk yang dapat diangkut dari kapal induk "Shandong". Bahkan pesawat tipe ejeksi J-15, pesawat siluman J-35 dan pesawat peringatan dini berbasis kapal induk KJ-600 sayap tetap yang tidak dapat melakukan take-off  ski-jump, setelah kapal induk terpasang katapel elektromagnetik dapat dilakukan di kapal induk "Shandong", dan juga dapat menggunakan konfigurasi pesawat berbasis kapal induk yang sama dengan kapal induk "Fujian".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun