Karena pertama-tama harus mencairkan gas alam, yang membutuhkan suhu yang cukup rendah, yang bisa mencapai minus 162 derajat, dan kemudian mengemas cairan ini dalam tanki kedap yang didinginkan terus menerus, dan kemudian mengangkutnya dengan kapal gas alam cair LNG yang sangat mahal ke negara tujuan. Biaya di sini terlalu tinggi.
Dalam pengangkutan melalui laut, pertama-pertama harus membangun kapal khusus untuk gas alam LNG yang biayanya besar, dan juga biaya pengirimnanya, selaian itu ketika akan digunakan dipelukan untuk diuapkan lagi menjadi gas. Dalam proses ini akan banyak gas alam yang terbuang di tengah operasi pulang pergi. Shingga jauh lebih nyaman jika diangkut melalui jaringan pipa di daratan.
Sebelum tahun 2020, Tiongkok terutama mengimpor gas alam dari pipa gas alam Asia Tengah. Secara teori, Tiongkok dapat mengangkut 51 miliar meter kubik gas alam dari pipa darat setiap tahun, dan kemudian pasokan gas yang stabil akan menjadi 30 miliar meter kubik. Dan dulu, pemasok terbesar Tiongkok adalah negara Turkmenistan, tetapi setelah Tiongkok dan Rusia membangun pipa gas alam untuk mengoperasikan di rute timur, Tiongkok mengimpornya melalui daratan, dan pasokan gas alam meningkat.
Rusia mengirim 70 miliar meter kubik gas alam ke negara Tiongkok setiap tahun, hal ini yang membuat banyak negara Barat semakin iri.
Tapi hal ini bagi Tiongkok sangat dibutuhkan mengingat tentang kehidupan rakyat Tiogkok dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi perubahan besar, kualitas hidupnya telah meningkat, tingkat kebutuhan materinya juga telah meningkat, sehingga membutuhkan lebih banyak energi.
Dalam situasi demikian, salah satunya yang sangat penting adalah gas alam, terakhir ini pipa gas alam Tiongkok-Rusia baru saja menyelesaikan kurangnya kebutuhan gas alam Tiongkok, kerjasama nenergi ini juga dikenal sebagai kerjasama Siberian Power.
Total panjang pipa Tiongkok-Rusia adalah 8.111 kilometer, dengan biaya investasi sekitar US$555 miliar. Dapat dikatakan ini adalah proyek pipa gas alam lintas batas terpanjang di dunia, tetapi kali ini mega proyek ini dilakukan sendiri masing-masing oleh kedua belah pihak bekerja sama.
Sebenarnya, sejak tahun 1994, kedua belah pihak sudah mulai mempelajari apakah mungkin untuk membangun transportasi pipa gas alam darat ini, dan kedua negara telah menandatangani perjanjian pembangunan proyek saluran pipa ini, tetapi kenyataan pembangunan proyek ini memang sulit, telah mengalami perubahan hingga  22 kali.
Tiongkok secara resmi telah menandatangani perjanjian senilai sekitar 400 miliar yuan di Shanghai pada tahun 2014. Kemudian Rusia akan mengirim setidaknya 38 miliar meter kubik gas alam ke Tiongkok setiap tahun, dan itu akan berlangsung selama 30 tahun.
Jadi proyek jalur pipa "Power of Siberia" didukung oleh kesepakatan pasokan gas strategis jangka panjang yang ditandatangani antara Rusia dan Tiongkok pada Mei 2014.