Pasca Penyerbuan Rusia ke Ukraina  dan dijatuhkannya sanksi ekonomi dan keuangan oleh AS dan Sekutu  mau tidak mau berimbas juga pada semua sektor keuangan seluruh dunia, karena bagaimana pun ekonomi dan keuangan merupakan satu kesatuan yang berkaitan satu sama lain.Â
Baca: Pasca Menyerbuan Rusia Ke Ukraina Berimbas Pada Mata Uang Tiongkok RMB Laris
Sanksi Berimbas Pada Obligasi AS
Obligasi negara, juga dikenal sebagai obligasi nasional, adalah hubungan hak kreditur yang dibentuk oleh negara dengan menggunakan kreditnya (kepercayaan) sendiri sebagai dasar untuk mengumpulkan dana dengan menerbitkan obligasi kepada masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip umum obligasi.
Baca: Bagaimana Putin Menghadapi Sanksi AS dan Sekutu Pasca Menyerang Ukraina?
Kemudian utang AS adalah semacam utang masyarakat internasional berdasarkan kredit nasional AS.
Pertama-tama, perlu kita pahami bahwa Treasury Bond yang diterbitkan oleh AS lebih seperti sebuah investasi, bukan hanya meminjam uang. Tentu saja, ini adalah konsep yang pertama kali dikembangkan oleh orang Amerika. Ini adalah sistem keuangan yang beralih dari minyak ke dolar AS kemudian ke Treasuries AS.
Kemudian AS menciptakan seluruh sistem ini untuk menjelajahi wol dunia dengan lebih baik. Setelah Perang Dunia II, AS mengirim kekayaan perang, dan kemudian status dolar di masyarakat internasional memanfaatkan tren tersebut, dan dolar AS mulai dikaitkan dengan emas, kemudian mata uang negara lain juga dipatok ke dolar AS. Kemudian, karena semakin banyak dolar AS dicetak, mereka menemukan bahwa emas yang mereka miliki tidak cukup. Bagaimana jika tidak cukup pertukarannya?
Jadi pada tahun 1971, dolar AS dipisahkan dari emas, dan tiga tahun kemudian dikaitkan dengan minyak, menjadi satu-satunya mata uang untuk harga dan penyelesaian ekspor minyak. Semua orang tahu bahwa minyak adalah mata uang keras di era industri modern (emas hitam), lebih berharga daripada emas, Â yang memiliki atribut konsumsi dan atribut investasi yang dibatasi naik dan turunnya harga dalam jangka pendek.
Dengan cara ini, AS tidak hanya dapat mencetak uang tanpa batas, tetapi juga mengendalikan jalur kehidupan ekonomi dunia. Karena banyak negara memiliki surplus perdagangan yang besar dengan AS, mereka dapat memperoleh banyak dolar, dan sisanya dapat digunakan untuk berinvestasi dengan membeli obligasi AS, yang setara dengan penggunaan sumber daya barang untuk berbagai negara, dengan imbalan hutang nasional yang tidak berguna di tangan AS.