Sejak AS mengumumkan sanksi terhadap Huawei, setiap ada berita tentang industri semikonduktor Tiongkok telah menjadi perhatian dunia. Huawei secara alami tidak akan "jatuh", tetapi tata letak pengembangan akan sangat terpengaruh dalam jangka pendek.
Sanksi AS saat ini terutama ditujukan karena pembuatan chip Huawei sangat bergantung pada TSMC. Jika TSMC "memotong pasokan" chip, Huawei tidak akan dapat mencapai produksi maksimal, dan Huawei HiSilicon, yang hanya memiliki kemampuan desain chip, tidak akan berdaya.
Tentu akan ada yang mengatakan: Karena TSMC tidak boleh memasok untuk Huawei, tidak bisakah diserahkan saja ke TSMC atau ASML? Saat ini, SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corporation/perusahaan pembuat semikonduktor Tiongkok yang sebagian sahamnya dimiliki oleh negara) hanya dapat mengimplementasikan teknologi untuk memproses 14nm, yang jauh dari TSMC. Mereka tidak dapat menggantikan TSMC dan tidak dapat OEM untuk chip proses lanjutan Huawei.
Akibatnya kemampuan produksi SMIC tertinggal dikarenakan faktor eksternal yang sangat penting, karena tidak ada dukungan dari perusahaan ASML untuk memasok mesin litografi EUV.
ASML Belanda adalah produsen mesin litografi tercanggih di dunia, menyediakan sebagian besar pasar mesin litografi EUV di dunia, dan tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa itu adalah monopoli. Namun, SMIC sebelumnya telah memesan mesin litografi EUV dari ASML, tetapi karena hambatan dari AS, mesin litografi belum boleh dikirimkan ke SMIC.
ASML, sebagai monopoli global mesin litografi, memiliki pangsa pasar global yang sangat tinggi. Sekarang mesin litografi ASML tidak dapat dibeli hanya dengan uang.
Setiap kali mesin litografi ASML mengeluarkan produk baru akan memprioritaskan untuk TSMC. Setelah seleksi TSMC selesai dan terkirimkan, barulah akan dikirimkan ke perusahaan lain di negara lain.
ASML sekarang memiliki perkembangan yang sangat baik di bidang mesin litografi EUV melalui pembaruan berkelanjutan dari produknya, yang telah membuat banyak perusahaan mesin litografi susah untuk menyainginya.
Jika perusahaan yang berbasis teknologi seperti ASML ingin mengembangkan produk baru, maka perlu dilakukan penelitian dan pengembangan teknologi yang sesuai. Tentu saja, penelitian dan pengembangan membutuhkan banyak uang.
Karena kebutuhan tersebut, ASML mengadopsi model pembiayaan interest-bundling. Dalam keadaan seperti itu, sudah menjadi komitmen ASML untuk mengutamakan pemegang saham.