Kekurangan chip tersebut merupakan dampak dari pandemi COVID-19, yang meningkatkan permintaan barang elektronik pribadi seperti ponsel dan laptop yang menggunakan chip tersebut hingga produksi tidak dapat mengimbangi permintaan.
Mungkin bagi sebagian orang tidak asing dengan kata chip, tetapi masih banyak dari kita yang tidak mengetahuinya apa itu chip? Tetapi sejak terjadinya "krisis chip", semakin banyak orang mulai memperhatikan chip.
Chip adalah sebuah sirkuit terpadu atau sirkuit terpadu monolitik (juga disebut sebagai IC, chip, atau microchip) adalah satu set sirkuit elektronik pada satu bagian kecil datar (atau "chip") bahan semikonduktor, biasanya silikon. Sejumlah besar MOSFET kecil (metal--oxide--semiconductor field-effect transistor atau transistor efek medan semikonduktor logam-oksida) terintegrasi ke dalam chip kecil.
Jika kita membicarakan teknologi chip, kebanyakan orang pandangannya akan tertuju pada dua perusahaan, satu adalah TSMC(tsmc-Taiwan) dan yang lainnya adalah ASML di Belanda. Manufaktur chip adalah mata rantai inti dari rantai industri semikonduktor.
Chip tidak dapat dipisahkan dari industri teknologi tinggi dan peralatan listrik sehari-hari, dan kualitas tautan industri menghadirkan efek terpenting yang paling jelas. Dan TSMC (Taiwan) dan ASML dari Belanda merupakan bagian terpenting dalam industri chip.
Di antara mereka, TSMC adalah pembuat chip OEM terbesar di dunia, menyumbang 54% dari pangsa pasar dunia. Di Tiongkok manufaktur chip paling maju adalah SMIC yang membuat chip 14nm, tapi jika dibandingkan dengan Samsung dan TSMC yang telah memproduksi massal chip 5nm terdapat kesenjangan sekitar 3 generasi.
Mari kita bicara tentang teknologi mesin litografi kelas atas. Teknologi ini dimonopoli oleh perusahaan ASML Belanda. Mesin litografi tercanggihnya adalah mesin litografi ultraviolet ekstrem dengan panjang gelombang sumber cahaya 13,5nm. Mesin litografi ini dapat memenuhi proses manufaktur pembuatan chip 5nm, 3nm.
Situasi Chip di Tiongkok
Mesin litografi paling canggih di Tiongkok adalah mesin litografi DUV dari Shanghai Microelectronics Equipment yang dapat memproduksi proses 90nm. Dapat dikatakan bahwa teknologi mesin litografi Tiongkok sangat jauh dari tingkat teknologi internasional. Baca:
Tiongkok Sedang Mengejar Untuk Membangun Mesin Lithografi Sendiri
Ketika ditanya tentang tingkat chip dalam negeri di dunia, Akademisi Ni Guangnan (seorang ahli komputer, akademisi dari Chinese Academy of Engineering, peneliti dari Institute of Computing Technology, Chinese Academy of Sciences) mengatakan, "Manufaktur di Tiongkok jelas jauh tertinggal. Manufaktur relatif dekat dengan industri tradisional dan membutuhkan banyak peralatan dan bahan. Investasi teknologi sangat besar, dan kami tidak cukup berinvestasi. Dibandingkan dengan Amerika Serikat, kesenjangannya masih relatif panjang. Sepuluh tahun dan delapan tahun diperlukan."