Kita bisa lihat bagaimana chip Huawei HiSilicon 5G mati? Alasan paling langsung adalah karena TSMC menolak OEM bagi mereka. Di sisi lain, jika TSMC menolak OEM untuk Qualcomm, Qualcomm akan mati. Tidak hanya chip seri A Qualcomm tetapi Apple juga akan mati.
Hanya ada dua perusahaan di dunia yang berkapasitas memproduksi chip 5nm, satu TSMC dan Samsung Korsel.
TSMC adalah grup khusus pembuatan chip profesional dan tidak melibatkan produk elektronik hilir. Dan Samsung Korsel meruapakn perusahaan semikonduktor top dunia, grup elektronik nomor satu di dunia. Chip kelas atas Samsung sebagian besar mepasok untuk dirinya sendiri, dan hanya sebagian kecil dari kapasitas produksinya yang dapat dicadangkan untuk OEM Qualcomm.
Mengapa Pemerintah Korsel Membela Rahasia Dagang Semiconductor Samsung?Â
Karena industri semikonduktor berhubungan langsung dengan masa depan negara. Ambil contoh Huawei dan Apple. Dalam industri chip 5G, Samsung memproduksi dan menjual sendiri. Ponsel Samsung tidak perlu khawatir tentang kapasitas produksinya dan dapat dijual ke seluruh dunia, tetapi ketika sebelumnya Huawei tidak bisa, karena Huawei mengandalkan 100% pada OEM dari TSMC untuk chip  high-end, begitu TSMC menghentikan produksi untuk Huawei kapasitas tersisa dari daftar pesanannya dapat langsung di transfer ke chip serie A Apple.
Selama Huawei tidak memiliki chip 5G, mereka hanya dapat merilis ponsel 4G, sehingga Apple tidak memiliki saingan di pasar posel 5G. Oleh karena itu, meskipun semua di Tiongkok berirorik patriotisme, pasar kelas atas 5G yang telah hilang dari Huawei justru semuanya dimakan oleh negara-negara yang lain. (Apa itu 5G? Panduan definitif untuk teknologi nirkabel generasi berikutnya). Baca:
Tindakan Tiongkok Menanggulangi Serangan AS Dalam Embargo Chip
Oleh karena pangsa pasar kelas atas Xiaomi, OPPO, dan VIVO di domestik Tiongkok tidak meningkat sama sekali, mereka berada di pasar kelas menengah ke bawah. Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa alokasi kapasitas produksi chip kelas atas TSMC dapat secara langsung mempengaruhi nasib dan masa depan perusahaan teknologi tinggi di negara ini. (Namun sebelum jatuhnya sanksi mereka telah stok chip 5G dari pemasok).
Tapi sejak paruh pertengahan tahun  2020, lebih dari satu dari tiga smartphone yang dijual di Tiongkok sekarang merupakan perangkat 5G, karena negara itu terus maju dengan peluncuran jaringan generasi berikutnya.
Menurut perusahaan riset "Counterpoint" pada kuartal kedua tahun ini, 33% smartphone yang dijual di Tiongkok mendukung 5G -- proporsi tertinggi di dunia -- dibandingkan dengan hanya 16% pada kuartal pertama.