Menurut sebuah laporan dari Russia Today (21 Agustus 2021) "RT", Taliban mengumumkan pendirian "Islamic Emirate of Afghanistan" pada 19 Agustus dan juga kemungkinan model "bendera" mereka.
RT mengutip Twitter yang mengatakan bahwa Zabihullah Mujahid Jurubicara Taliban mengumumkan pendirian negara baru "Islamic Emirate of Afghanistan" Mujahid juga men-tweet gaya baru "bendera", yang tampaknya memiliki lencana di benderanya.
Menurut laporan sebelumnya, juru bicara Taliban Mujahid mengatakan di Kabul, ibukota Afghanistan, bahwa Taliban berencana untuk membentuk pemerintahan inklusif di Afghanistan pada tanggal 17 Agustus.
Dia mengatakan pada konferensi pers pertama setelah Taliban memasuki Kabul bahwa Afghanistan akan memiliki pemerintahan Islam yang kuat.
Saat ini, sedang mendiskusikan nama dan susunan pemerintahan, Taliban berharap dapat menjaga hubungan baik dengan semua pihak untuk membangun perekonomian dan mencapai kesejahteraan nasional.
Taliban berjanji akan memberikan amnesti kepada semua staf pemerintah Afghanistan dan anggota pasukan keamanan serta tidak akan membalas dendam kepada siapa pun.
Jika pemerintah baru telah terbentuk, siapa yang akan menjadi presiden baru selanjutnya?
Menurut spekulasi media, sosok No 2 Taliban "kemungkinan besar" yang sekarang bertanggung jawab atas Afghanistan, dan dia juga yang terkait erat dengan Tiongkok.
Yang tidak diduga oleh banyak pihak delagasi yang dikiirm Taliban ke Tianjin Tiongkok justru sosok yang kemungkinan akan menjadi presiden baru Afghanistan.
Menurut laporan Reuters pada 17 Agustus, pada hari yang sama ketika Taliban merebut ibu kota Kabul, tokoh nomor dua Taliban Abdul Ghani Baradar, bapak pendiri Taliban, melaju untuk berdiri bersama pasukan bersenjata Taliban. Tindakan ini memberi sebuah pesan potensial yang sengaja dikirim ke dunia luar.
Pada Selasa (17 Agustus) malam sebuah pesawat militer Qatar mendarat di Kandahar, membawa pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar.