Tulisan ini didedikasi untuk para awak KRI Nanggala 402 yang on the eternal patrol, yang telah dengan gagah berani telah menunaikan tugas negara baru-baru ini. Marilah kita sama-sama memberi penghormat yang sebesar-besarnya kepada mereka yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk membela negara NKRI.
JALESVEVA Â JAYAMAHE ! ! ! !
Namun banyak hal dalam lautan yang masih menjadi misteri belum diketahui dan dikuasai penuh oleh umat manusia. Demikian juga dengan kejadian KRI Nanggala 402 Â juga masih belum diketahui dengan pasti apa yang sebanarnya terjadi.....
Lautan adalah tempat misterius yang menarik banyak orang untuk dikunjungi dan dijelajahi. Dia cantik, tapi berbahaya; dia tidak berdasar dan penuh dengan sumber daya, dan banyak orang telah meninggal di sini sejak zaman kuno.
![Sumber: daydaynews.cc](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/05/03/kapal-selam-372-pla-608fbd54edb24b2652502002.png?t=o&v=770)
Tengah malam permukaan laut tenang tetapi arus bawah laut sedang bergelombang, kapal selam 372 bagaikan seekor paus baja raksasa bawah air berenang dengan diam-diam di tengah laut......
Kisah dimulai pada awal tahun 2014, lokasi jauh di dalam lautan, saat itu kapal selam No. 372 AL-PLA, yang dikenal sebagai "lubang hitam samudra", sedang menjalankan misinya.
Kapal selam 372 jenis ini disebut "lubang hitam samudera" karena kebisingan navigasi yang rendah dan tingkat kesembunyian yang tinggi. Kapal selam ini seperti pisau tajam di bawah air, yang telah berulang kali dengan sempurna menyelesaikan misinya di kedalaman samudera yang tidak banyak diketahui. Mempertahankan kedaulatan negara perairan teritorial negaranya.
Komandan kapal selam 372 Wang Hongli pemimpin detasemen, sedang memeriksa situasi, beberapa anggota kru sedang sibuk dengan mengawasi peralatan, beberapa mengawasi instrumen, dan beberapa memeriksa saluran pipa di antara kabin.
Mereka semua menjalankan tugasnya, semuanya beres, dan tugas berjalan dengan lancar. Semua orang sangat senang. Mengharapkan segera setelah kembali ke pangkalan, Wang Hongli dan kru akan punya waktu untuk menemani keluarga mereka. Tugas kali ini sangat mendesak. Beberapa orang belum sempat mengirim SMS dan pesan ke keluarganya, dia sudah harus bergegas melaut.