Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Melihat Ekonomi Tiongkok Tetap Bangkit Dalam Pandemi Global

16 Januari 2021   14:16 Diperbarui: 16 Januari 2021   14:43 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun kenyataannya, kita semua tahu bahwa Tiongkok tidak runtuh, bahkan sedang bangkit dengan cepat, dan "teori keruntuhan Tiongkok" jelas telah runtuh.

Manurut pakar peneliti dan pemerhati Tiongkok, alasan di balik ini berdasarkan analisis mereka antara lain dikarenakan interpretasi Barat tentang Tiongkok penuh dengan apa yang disebut "new ignorance/ketidakpedulian baru". Ada tiga alasan utama.

Ini dibandingkan dengan ketidapedulian Eropa abad pertengahan, ketika Pencerahan Eropa (European Enlightenment) pada dasarnya menggantikan ketidakpedulian dengan rasionalisme, maka harus dikatakan bahwa progresivisme historis mendorong revolusi industri di Barat.

Tentu saja, ini akibatnya juga membawa banyak masalah, tidak ada waktu untuk membahas secara detail dalam tulisan, tetapi ketika dunia memasuki abad ke-21, Barat mendorong model politik dan ekonominya sendiri dan seluruh rangkaian wacana ke formasi absolut dari apa yang disebut ketidakpedulian baru. Akibatnya, Secara alami tidak dapat memahami Tiongkok, bahkan mereka dapat dikatakan tidak dapat memahami banyak masalah Barat sendiri.

Namun, ada juga pakar di Barat yang memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang Tiongkok. Dari jurnalis Amerika Mr. Edgar Snow di tahun 1940-an hingga sarjana Inggris Martin Jacques saat ini, mereka semua adalah orang atau pakar yang berpengetahuan luas.

Sejak wabah pandemi, terutama ketika Tiongkok yang berhasil memeranginya, lebih banyak orang di Barat mulai melirik ke Tiongkok. Dalam proses pencegahan dan pengendalian pandemi, harus dikatakan bahwa pemberitaan media Barat tentang Tiongkok masih lebih negatif daripada positif.

Namun, karena pencegahan dan pengendalian pandemi di negara-negara Barat berjalan buruk, dan korbannya banyak, jelas ada lebih banyak laporan media tenang keberhasilan Tiongkok memerangi pandemi ini.

Pada tahun 2020 media utama Barat melaporkan bahwa Tiongkok akan membuka lockdown hati libur nasional Tiongkok bulan Oktober 2020, ini merupakan salah satu representatif mengakui bahwa Tiongkok telah benar-benar dapat mengendalikan pandemi Covid-19.

Seperti yang kita semua ketahui, media arus utama Barat telah mengatakan bahwa data pandemi Tiongkok tidak benar dan tidak percaya bahwa Tiongkok telah benar-benar bisa mengendalikannya. Tapi menilai dari laporan arus utama media Barat kali ini, proporsi kecurigaan tersebut telah sangat berkurang.

Pada Agustus 2020 media Barat AFP menyebut lockdown Wuhan menjadi "Wuhan Wave/Gelombang Wuhan" menurunkan laporan yang dengan judul "warga Wuhan kembali ke kehidupan normal, laporan ini dicetak ulang di media arus utama termasuk CNN  dan "Guardian" Inggris.

Begitu banyak netizen Barat yang mengungkapkan kekagumannya pada Tiongkok, bahkan media arus utama seperti BBC dan CNN telah memberitakan bahwa ada kerumunan besar orang dari seluruh Tiongkok yang menyebut people mountain people sea dalam bahasa Inggris (kerumuan banyak orang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun