Setelah Nixon masuk Gedung Putih sebagai presiden AS pada Januari 1969, dia mencoba menyesuaikan kebijakan AS di Asia dan meningkatkan hubungan Tiongkok-AS. Nixon menyadari bahwa perlu membangun hubungan Tiongkok-AS yang berjangka panjang, strategis, dan langgeng.
Pada 21 Februari 1972, Presiden AS Nixon tiba di Beijing untuk kunjungan tujuh hari di Tiongkok, di mana Mao Zedong dan Zhou Enlai bertemu dengan Nixon dan rombongannya.
Pada 28 Februari 1972, Tiongkok dan Amerika Serikat mengeluarkan "Komunike Bersama Tiongkok-AS" untuk memandu hubungan antara kedua negara.
Oleh karena itu, dapat dibayangkan bahwa jika Armada Ketujuh AS membantu Vietnam Selatan, itu tidak hanya akan bertentangan dengan niat Nixon untuk mengunjungi Tiongkok, tetapi dengan melakukan hal itu, Amerika Serikat telah menginjak kakinya sendiri.
Amerika Serikat tidak pernah menyatakan posisinya atas kepemilikan pulau dan terumbu karang LTS hingga saat ini.
Selama Perang Laut Xisha tahun 1974, Tiongkok berjuang mati-matian menjaga kedaulatan teritorialnya. Ketika laut yang jauh dari daratan berubah menjadi situasi yang tidak menguntungkan, para perwira dan prajurit angkatan laut Tiongkok menggunakan taktik dan bertempur dengan gagah berani dan akhirnya mengalahkan musuh yang alutsistanya lebih canggih dan kuat, serta memulihkan Kepulauan Xisha dalam kedaulatannya. Ini adalah pertama kalinya Angkatan Laut Tiongkok meraih kemenangan dalam perang maritim melawan kekuatan asing.
Dari pihak Vietsel lebih dari 100 orang Vietnam Selatan terbunuh atau terluka, dan 48 tentara Vietnam Selatan dan seorang petugas penghubung Amerika ditangkap, dibandingkan dengan 18 orang Tiongkok tewas dan 67 luka-luka.
Posisi Kepulauan Xisha di LTS Sekarang
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri