Dalam pertemuan komunikasi ini, vivo merilis "buku putih seri vivo 6G" ke dunia luar. Qinfei juga mengungkapkan kepada media bahwa VIVO telah memulai penelitian 6G. Dilihat dari isi white paper, 6G bukan hanya sekedar isu komunikasi, melainkan integrasi dan terobosan teknologi di berbagai bidang.
Qin Fei juga mengatakan 6G tidak bisa menjadi teknologi komunikasi murni. Berbeda dengan sebelumnya, VIVO Communication Research Institute memiliki dua rekan non teknis di tim proyek 6G. Mereka melihat aplikasi teknologi 6G lebih dari perspektif skenario kehidupan.
Sikap Vivo terhadap tantangan integrasi dari 6G adalah "keterbukaan teknologi yang komprehensif dan kerja sama dengan prinsip win-win atau saling menguntungkan"
Menurut Qin Fei, sejak awal penelitian 6G pada 2019 lalu, VIVO telah berkomunikasi penuh dengan industri termasuk operator, organisasi standardisasi, mitra rantai industri, bahkan rekan sejawat. Qin Fei juga secara khusus menyebutkan kerja sama dengan universitas.
Dilaporkan bahwa vivo telah bekerja sama dengan banyak universitas di dalam dan luar negeri untuk 6G. Dalam satu tahun terakhir ini, tim Qin Fei telah mengunjungi universitas-universitas besar secara intensif, yang secara khusus berhubungan dengan yang bertanggung jawab para profesor dan peneliti di bidang rekayasa sistem teknologi di lini terdepan.
Qin Fei mencontohkan, seperti masalah konsumsi daya nol yang disebutkan di white paper, mereka mengerjakan proyek bersama-sama dan melakukan riset bersama untuk membentuk model.
Qin Fei menekankan pentingnya kerja sama. Dia berkata, " VIVO tidak dapat melakukan semua bidang dan semua skenario sendiri. Kami fokus pada teknologi dan memberdayakan mitra kami untuk bersama-sama mempromosikan penelitian dan pengembangan 6G dan mewujudkan kehidupan digital 2030+"
"Perusahaan tidak memiliki KPI (Key Performance Indicator) untuk kami dalam penelitian 6G, yang juga merupakan orientasi budaya VIVO." Qin Fei percaya bahwa "Untuk lembaga penelitian, kami berharap setiap anggota penelitian komunikasi vivo akan menjadi pakar industri dan diakui oleh semua orang, serta mempromosikan konsep inovasi teknologi rekayasa untuk berkontribusi pada kemajuan manusia."
(KPIs = Indikator Kinerja Utama adalah nilai terukur yang menunjukkan seberapa efektif perusahaan mencapai tujuan bisnis utama. Organisasi menggunakan KPI di berbagai tingkat untuk mengevaluasi keberhasilan mereka dalam mencapai target.)