Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tiongkok Menempatkan Satelit Komunikasi Eksprimental 6G Pertama Dunia ke Orbit

13 November 2020   17:26 Diperbarui: 13 November 2020   17:43 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: daydaynews.cc + gizmochina.com

Pada saat-saat Gedung Putih membayangkan bagaimana secara langsung untuk melakukan lompatan mengembangkan jaringan 6G yang kuat di luar 5G, justru terjadi apa yang yang tidak diharapkan Gedung Putih pada 6 November 2020, Satelit 6G pertama di dunia diluncurkan di Tiongkok yang dikembangkan oleh Universitas Sains dan Teknologi Elektronik Tiongkok telah berhasil diluncurkan oleh Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan.

Dan berhasil memasuki jalur yang telah ditentukan, perkembangan jaringan 6G dalam sepuluh tahun ke depan telah meletakkan fondasi yang kokoh bagi Tiongkok.

Menurut pernyataan resmi pihak Tiongkok, satelit "Electronic Science and Technology University" memiliki berat 70 kilogram. Satelit tersebut dikembangkan bersama oleh University of Electronic Science and Technology of China dan National Star Aerospace. Satelit tersebut membawa muatan komunikasi satelit terahertz yang dirancang buat tautan transceiver dan untuk melakukan uji beban terahertz.

Ini menjadi verifikasi teknis komunikasi terahertz pertama di dunia dalam skenario aplikasi luar angkasa.

Profesor Xu Changsheng, akademisi National Academy of Engineering, yang mengatakan, ini adalah satelit eksperimental 6G pertama di dunia yang dikembangkan dan diluncurkan, ini adalah verifikasi teknis pertama dari lalu lintas terahertz dalam skenario aplikasi ruang angkasa. Yang menandai terobosan dalam eksplorasi teknologi komunikasi ruang angkasa terahertz di bidang dirgantara Tiongkok.

Komunikasi terahertz memiliki keunggulan sumber daya spektrum yang kaya, kecepatan transmisi yang tinggi, dan integrasi persepsi komunikasi yang mudah. Ia memiliki prospek penerapan yang penting di bidang komunikasi terestrial dan ruang angkasa, dan merupakan salah satu teknologi kunci dari komunikasi seluler (6G) generasi keenam di dunia.

Menurut berita-berita yang beredar bahwa pembangunan jaringan 6G berbasis 5G, kemudian koneksi satelit terbentuk, tampaknya Tiongkok telah selangkah lebih maju dari AS dalam pengembangan 6G. Apakah akan menjadi kemajuan dengan langkah besar nantinya, tampaknya itu tergantung ulah Gedung Putih, apa yang dilakukannya.

Sumber: White Paper NTT DOMOCO,INC
Sumber: White Paper NTT DOMOCO,INC
Menurut buku putih 6G pertama di dunia yang dirilis tahun lalu, 6G adalah standar komunikasi seluler generasi keenam, juga dikenal sebagai teknologi komunikasi seluler generasi keenam. Buku putih tersebut menunjukkan bahwa dibandingkan dengan 5G, 6G akan membutuhkan cara yang lebih komprehensif untuk menentukan kebutuhan komunikasi di masa depan.  

Dan menggunakan sampel yang lebih besar untuk menentukan persyaratan 6G. Menurut spekulasi industri, sepuluh tahun setelah 2020 akan menjadi siklus pengembangan teknologi di mana teknologi 5G dan 6G berjalan seiring

Menurut hukum perkembangan teknologi komunikasi, 6G akan mengungguli 5G hampir seratus kali lipat dalam performa. Dalam hal kecepatan transmisi, kecepatan transmisi puncak jaringan 5G adalah 10Gpbs, sedangkan 6G dapat mencapai 100Gpbs-1Tbps, yang pada dasarnya sama dengan level jaringan gigabit; dalam hal latensi, komunikasi 6G dapat memproses data besar secara real-time, dengan penundaan tingkat sub-detik.

Saat ini, keterlambatan jaringan 5G masih pada tingkat milidetik; dalam hal komunikasi seluler berkecepatan tinggi, jaringan 6G mendukung kecepatan melebihi 1.000 km/jam, dan tidak ada tekanan dan kesulitan pada pesawat terbang untuk menerima sinyal jaringan 6G. Untuk jaringan 5G, mobilitas berkecepatan tinggi masih menjadi kelemahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun