Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemilu AS Bisa Menjadi Sengit dan Terbelah, Akankah AS Menuju "Krisis Konstitusional"?

9 November 2020   18:06 Diperbarui: 9 November 2020   18:22 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik agama, serangan teroris, dan perselisihan partai-partai yang kejam di Irak telah menyebabkan negara itu jatuh ke dalam kekacauan dalam waktu yang lama.

Perang Irak telah membuat kerugian AS sendiri lebih dari 4.400 tentara AS tewas di Irak, dan bagi yang cacat dan luka karena perang dengan adanya perawatan medis modern telah meningkatkan tingkat kelangsungan hidup tentara yang terluka parah, Perang Irak membuat banyak tentara membutuhkan perawatan medis sepanjang hidup mereka. Menurut statistik yang relevan, jika biaya medis dan medis tentara yang terluka disertakan, pengeluaran AS dalam Perang Irak sekitar 300 juta dolar AS.

Belum lama ini, dua sejarawan senior AS, yang satu bernama Federick S. Pardee dan Andrew Bacevich, menerbitkan sebuah artikel di majalah "Foreign Affairs", yang menganggap bahwa AS menyalahgunakan kekuatan di arena internasional yang menjadi sebab utama penrurunan dan kemunduran AS.

Dan alasan utama mereka menerbitkan artikel ini karena mereka memperhatikan baik Trump maupun Biden  "tidak berniat untuk mendemiliterisasi kebijakan luar negeri AS." Kedua sarjana tersebut bertanya mengapa AS harus mengorbankan harga yang berdarah-darah yang begitu besar dengan mengorbankan kehilangan kekayaan. Dalam kaitannya dengan kesuksesan nyata, perang hanya memiliki pengaruh yang kecil, yaitu tidak terlalu berhasil atau bahkan sangat tidak berhasil

Dan banyak pandangan khalayak umum mengirakan bahwa AS melakukan kesalahan, namun demikian, kesalahan-kesalahan ini, termasuk yang ada di dalam negeri AS, belum melakukan diskusi mendalam tentang penyebab bencana ini.

Banyak pengamat pikir bencana AS ini terekspos dari kesalahan militer yang menghancurkan diri AS, termasuk sistem politik dalam negeri AS sendiri, mengapa mereka tidak bisa mencegah pengambilan keputusan yang tidak masuk akal, mengapa presiden yang bandel dapat melakukan apa pun yang dia inginkan, dapat memulai dua perang bodoh sesuka hati, dan sistem seperti itu tidak dilakukan reformasi politik.

Dengan keadaan seperti di atas ini tidak mengherankan jika AS menuju penurunan (kemerosotan), tapi alasana yang lebih besar menurut pengamatan analis ada dibaliknya, itu diperkirakan dengan kepentingan kelompok industri militer AS dan kelompok minyak yang diwakili oleh Bush Jr., maka diperkirakan masalah-masalah ini justru adalah masalah-masalah yang saat ini tidak dapat diselesaikan oleh AS dengan sistem.

Peristiwa kedua adalah krisis finansial AS yang meletus pada tahun 2008. Kemudian, sebagai tanda jatuhnya Lehman Brothers pada bulan September 2008, telah merusak perekonomian AS dan kepercayaan diri institusional Amerika secara parah.

Secara umum diperkirakan bahwa krisis ini membawa kerugian bagi AS minimal US$ 14 Triliunan, kekayaan bersih rumah tangga Amerika telah menurun seperlima menjadi seperempatnya, yang menyebabkan kekayaan bersih sebagian besar rumah tangga orang Amerika masih belum bisa pulih  ke tingkat tahun 2007, yang merupakan tingkat sebelum krisis ekonomi.

Cakupan dari krisis ini, dan proses pemulihan yang lambat menyebabkan kerugian ekonomi yang serius yang jarang terjadi sejak Depresi Besar pada tahun 1929. Hampir semua orang yang berwawasan di dunia mengarahkan jari mereka pada teori dan kebijakan ekonomi neoliberal, terutama kurangnya pengawasan keuangan pemerintah yang serius, dan perkembangan berbagai apa yang disebut "financial innovations and derivatives".


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun