Pemilu dan Pilpres di AS akan dilakukan pada 3 November 2020, jika dilihat hasil jajak pendapat dari beberapa lembaga penliti di AS maka Trump akan menangis, cita-cita dan harapan untuk bisa terpilih kembali tampaknya akan hancur.
Namun Trump adalah sosok yang yang pantang menyerah dan tidak mau kalah, dia adalah orang yang tidak bisa menerima kegagalan. Jadi tindakan apa yang akan diambil sebagai resiko selama periode yang kurang dari 100 hari ini? Dia tampaknya putus asa dan kini melakukan langkah-langkah bahaya yang berisiko.
Baca: Siapa Saja Para Hawker di Ssekitar Trump Menjelang Pilpres AS Akhir Tahun Ini?
Secara umum diyakini banyak pengamat bahwa Trump hanya memiliki satu strategi berbahaya, yaitu kartu perang, yang berarti mencetuskan perang lokal untuk mengalihkan ketidak mampuannya dalam mangatasi masalah di domestik AS.
Kemudian menggunakan perang untuk memadatkan tekad rakyat AS untuk mendukung pemerintahannya, dan menggunakan perang untuk merangsang populisme.
Jadi jika trik untuk mengambil risiko adalah perang, kira-kira perang lokal dimanakah yang akan diambil resikonya?
Beberapa pengama ada yang berpikir mungkin Semenanjung Korea dan sasarannya adalah Korea Utara. Yang lain mengatakan mungkin di Laut Arab dan sasarannya adalah Iran. Yang lain mengatakan harusnya di Laut Tiongkok Selatan  (LTS) atau Selat Taiwan, dan sasarannya adalah Tiongkok.
Korea Utara, Iran, Tiongkok, mana yang lebih mungkin. Sebagian memperkirakan kemungkinan besar Tiongkok, karena hanya dengan kartu perang ini, efek populis dari pedang yang mengarah ke Tiongkok akan cukup besar, efeknya cukup besar dan sangat menggoncangkan.
Dan efek populis ini cukup besar bagi pilpres pertahanan Trump untuk mengubah kekalahan menjadi kemenangan. Oleh karena itu, dari analisis logis yang begitu sederhana, kemungkinan besar Trump akan memainkan kartu perang.
Dan kartu perang Trump terutama ditujukan ke Tiongkok, sehingga seluruh medan perang harus di LTS dan Selat Taiwan, yang berarti bahwa Selat Taiwan dan LTS mungkin menjadi fokus perang Tiongkok-AS.
Dan Taiwan akan mejadi makanan meriam dalam perang antara Tiongkok dan AS sudah tidak diragukan lagi.