Tim Liu Liang menulis dalam "Laporan" bahwa pneumonia coronavirus baru telah menyebabkan lebih dari 70.000 orang didiagnosis dengan infeksi dan lebih dari 2.000 kematian di Tiongkok sejak Desember 2019.
Pada 24 Februari 2020, tingkat kematian pasien dengan pneumonia koroner baru (Covid-19) di Tiongkok mencapai 3,17%. Â Dari 99 pasien COVID-19 yang dirawat lebih awal di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, 11 melaporkan kematian dan 11% kematian.
Otopsi dianggap sebagai penghubung penting dalam pencegahan dan pengendalian epidemi/pandemi, dan merupakan standar emas untuk mengidentifikasi penyebab kematian, menganalisis patogenesis, dan melacak sumber penyakit. Perlu disebutkan bahwa sebelum otopsi ini, saat ini ada dua laporan pemeriksaan patologis yang berkaitan dengan kematian pneumonia koroner baru (Covid-19), tetapi tidak satu pun dari mereka yang menjalani otopsi.
Salah satunya berasal dari sebuah tim yang dipimpin oleh Profesor Wang Fusheng, akademisi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan direktur Pusat Penelitian Medis Klinis Pusat Penyakit Menular Nasional.Penelitian mereka berasal dari temuan patologis bahan tusukan pneumonia koroner yang baru meninggal. "Kedokteran Pernafasan Lancet" (Kedokteran Pernafasan Lancet) diterbitkan, menunjukkan bahwa perubahan patologis pneumonia koroner baru terkait dengan sindrom gangguan pernapasan akut.
Artikel lain adalah dari tim kepala dokter Xiao Shuyuan dari Rumah Sakit Pusat Selatan Universitas Wuhan. Mereka menerbitkan sebuah artikel di situs "web Preprint" pada tanggal 16 Februari. Mereka melaporkan hasil tes patologis jaringan paru-paru setelah reseksi paru-paru pada pasien dengan tumor paru-paru yang dipersulit oleh Covid-19. Perubahan mirip dengan sampel tusukan di atas.
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri
ahlahli
news.sciencenet.cn
xinhuanet.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H