Hulu ledak nuklir setara W76-2 akan menjadi senjata nuklir yang melengkapi kapal selam nuklir strategis AS, yang akan diluncurkan oleh rudal antarbenua "Trident". Pengembangan hulu ledak nuklir low-yield/hasil-rendah oleh AS telah secara signifikan meningkatkan risiko perang nuklir.
Para ahli AS mengatakan bahwa pabrik pengayaan uranium Iran saat ini yang terletak lebih dari 100 meter di bawah tanah, dan dianggap sebagai pangkalan untuk pengembangan dan produksi rudal telah menjadi target AS saat serangan militer terjadi kapan saja.
Belum lama ini, Trump menegaskan bahwa selama dia adalah Presiden AS, Iran tidak akan diizinkan untuk memiliki senjata nuklir. Dengan hasil rendah dan hulu ledak W76-2 secara resmi telah dipasang di kapal selam nuklir strategis AS, itu juga berarti bahwa AS telah menyiapkan tindakan militer kapan saja.
Fasilitas nuklir dan pangkalan rudal Iran bisa hancur jika aktivitas nuklir Iran melewati garis merah yang ditetapkan AS.
Memang selama ini AS selalu menjadi negara yang hegemonik, dan gaya melakukan sesuatu di dunia selalu dengan caranya sendiri.
Setiap aturan dan hukum internasional yang menjadi batu sandungan AS dan membahayakan AS, maka perlu diterjang dan dihapus. Namun AS mempunyai seribu satu macam alasan bahwa itu merusak kepentingan mereka. Seperti apa yang yang telah AS lakukan terhadap Irak, Libya dll.
Ternyata ketika melanccarkan serangan pada Irak, apa yang disebut senjata pemusnah massal hanyalah tuduhan yang tidak beralasan, tetapi tidak ada yang bisa bertindak apa-apa terhadap AS, Â perang sudah terjadi.
Jika Perang AS-Iran benar terjadi, siapa yang akan membantu Iran melawan AS?
Karena Iran adalah salah satu kekuatan militer terbaik di Timur Tengah, mereka juga telah membantu dan mendukung beberapa negara atau pasukan bersenjata selama bertahun-tahun. Seperti Suriah, Irak, Houthi, Hamas dan sebagainya. Begitu perang AS-Irak benar-benar pecah, negara-negara ini lebih cenderung tidak akan berdiam berdiri dan menonton. Demikian juga Rusia.
Tapi negara-negara ini masih menghadapi kendala. Rusia selama ini memang telah membantu Iran melawan AS. Tapi jika perang AS-Iran benar-benar terjadi akankah negara-negara atau kekautan ini benar-benar akan membantu Iran?
Menurut pandangan para analis mungkin akan sulit bagi mereka untuk bisa membantu. Suriah mungkin akan  membantu, tetapi kekuatannya sendiri relatif buruk, bahkan memerangi pemberontak domestik membutuhkan bantuan Rusia. Jadi kemungkinan kecil untuk bisa membantu.