Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Upaya Tanpa Menyerah Iran untuk Menempatkan Satelit pada Orbital Luar Angkasa dan Ancaman AS

11 Maret 2020   17:54 Diperbarui: 11 Maret 2020   18:07 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: nasaspaceflight.com

Sumber: nasaspaceflight.com/twitter @azarijahomi
Sumber: nasaspaceflight.com/twitter @azarijahomi
Reaksi AS Atas Upaya dan Program Satelit Iran 

Penarikan AS dari "Kesepakat Nuklir Iran" tahun 2015, dan penerapan kembali sanksi terhadap Iran telah meningkatkan ketegangan antara Teheran dan Washington.

AS telah menjatuhkan sanksi yang melumpuhkan ekonomi Iran, sementara Iran secara bertahap mengurangi komitmennya berdasarkan kesepakatan. Setelah Iran secara bertahap mengurangi kewajibannya di bawah "Kesepakatan Nuklir Iran" dan sepenuhnya mulai centrifuge untuk meningkatkan konsentrasi output nuklirnya.

Friksi antara Iran, AS, Inggris, Prancis, Jerman, dan Uni Eropa telah memasuki tahap baru.Tidak lama berselang, Inggris, Prancis, dan Jerman mengeluarkan pernyataan bersama untuk mempersiapkan mekanisme penyelesaian sengketa perjanjian nuklir Iran.

Jika masalah tidak terselesaikan, masalah nuklir Iran akan dikembalikan ke Dewan Keamanan PBB. Pada saat itu, PBB akan fokus pada pemulihan sanksi ekonomi terhadap Iran, tetapi ini tidak membuat Iran takut, dan Iran akan membuat langkah besar dalam waktu dekat. Salah satunya upaya menempatan satelit di orbital luar angkasa.

Iran telah meluncurkan tiga roket pada 2019 tetapi semuanya gagal, Iran menuduh AS dan Israel menyabotase peluncuran roketnya.

Namun, AS percaya bahwa teknologi roket Iran tidak cukup, tetapi dengan Iran meluncurkan roket lebih sering, keberhasilan cepat atau lambat pasti terjadi.

Sumber: Popular Mechanics + All Things Nuclear
Sumber: Popular Mechanics + All Things Nuclear
Pada saat-saat peluncuran satelit Iran, Pentagon AS mengumumkan pada 3 Februari bahwa AL-AS telah melengkapi senjata nuklir kecil di kapal selam nuklir strategis.

Dilaporkan bahwa pengembangan dua senjata nuklir untuk mengurangi ambang batas untuk penggunaan senjata nuklir adalah bagian dari US$ 1 triliun pemerintahan Trump untuk meningkatkan dan menyempurnakan rencana arsenal nuklir AS.

Menurut laporan mingguan "Defense News/Berita Pertahanan" AS, pada tahun 2019 Badan Keamanan Nuklir/Nuclear Safety Adminstration AS telah memulai produksi hulu ledak setara nuklir -- W67-2.

Hulu ledak nuklir W76-2. Biasanya dipasang pada kapal selam rudal balistik seperti USS Tennessee yang melaut dengan 20 rudal yang diluncurkan kapal selam Trident II D-5, masing-masing membawa hulu ledak 4-5 buah W76 atau W-88. Setiap hulu ledak W76 memiliki hasil ledakan 90 kiloton, atau 90.000 ton TNT. Itu cukup untuk meratakan kota atau target industri: sebagai perbandingan, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima hanya 16 kiloton. Lainnya D-5 membawa hulu ledak W-88 dengan 455 kiloton lebih kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun