Akhir-akhir ini berita rusuh Hong Kong telah menjadi berita hangat dan perhatian orang. Demontrasi anti UU Ekstradisi telah berkembang menjadi teror dan penjarahan terhadap pusat-pusat perdagangan di Hong Kong.
Para protester muda membuat rusuh menteror dan menganiaya semua orang yang menyatakan tidak setuju dengan apa yang mereka kehendaki di handapan mereka. Merusak kantor-kantor dan pusat bisnis pemerintah Hong Kong, RRT, toko-toko swasta. Menyerang polisi.
Apakah Hong Kong akan runtuh dan bangkrut? Mungkinkah Tiongkok daratan mengirim pasukan keamanan untuk mengatasi huru-hara yang terjadi di Hong Kong? Disini penulis mencoba untuk membahas berdasarkan pandangan dan uraian dari para pakar-pakar yang memperhatikan masalah ini.
Pada 25 Agustus lalu penulis ada memposting tulisan tentang:  Hong Kong Â
Kerusuhan dan demo-demo beberapa bulan terakhir ini di Hong Kong (HK) awalnya tentang memprotes RUU yang diusulkan pemerintah HK untuk mengandamen UU Ekstradisi.Â
Kemudian demo-demo ini perkembang menjadi demo anarkis, terutama dilakukan oleh demontran remaja dan anak muda ABG yang ditunggangi oleh banyak kepentingan baik luar dan dalam HK sendiri. Sehingga bebrapa pihak mengkhawatirkan akan berkembangan menjadi bahaya yang lebih besar.
Kita juga telah membaca berita tentang demo-demo "Yellow Vest/Jaket Kuning" di Prancis yang berlangsung cukup lama lebih dari 10 mingguan. Namun tidak menimbulkan kekerasan skala besar. Tetapi mengapa demo yang tejadi di HK justru menjadi anarkis?
Dalam demo kali ini di HK, yang menjadi paling sengsara pertama adalah Polisi HK. Mereka bertindak berdasarkan SOP yang ketat dan sabar, dengan mengenkangan intensitas yang paling rendah. Berusaha untuk tidak membahayakan orang-orang. Selain itu secara keseluruh jumlah petugas kepolisian HK juga tidak cukup banyak.
Laporan media Barat hanya mengungkapkan apa yang mereka sebut amarah, tetapi tidak menginvestigasinya. Masalah di HK sebenarnya memiliki banyak faktor sejarah yang rumit dan sudah berlangsung lama.
Media yang dikuasai Barat juga memberitakan peristiwa HK ini dengan berat sebelah. Terlihat demontran terutama anak muda yang terlibat dalam kekacauan kentara sekali terlihat pengetahuannya pada level kognitif (cognitif). Ini  merupakan tanggung jawab pendidikan HK yang sangat besar.
Mereka ini tidak memahami dan mengetahui sejarah asal-usul masalah HK. Dan mereka juga sedang gamang akan idenditas dirinya. Masalah ini memang telah terjadi pada banyak anak muda di HK tentang kognisi (cognisiton), identitas, dan keunikan masalah.