Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bagaimana Rusia, Turki, dan Iran Menghadapi Sanksi Amerika?

4 September 2018   08:13 Diperbarui: 4 September 2018   15:21 3855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap usaha yang berhasil untuk memisahkan perdagangan komoditas dari USD tidak hanya akan memiliki efek mendalam pada sistem ekonomi global seperti yang kita tahu kini, itu juga akan memiliki pengaruh besar pada status global AS.

Di luar medan perang ekonomi, Rusia, Turki, dan Iran juga telah terlibat dalam kontes intens dengan AS dalam situasi di Timur Tengah.

AS & Rusia Saling Mendeplotasikan Alat Perang

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Konashenkov mengatakan pada 27 Agustus bahwa USS Ross, kapal perusak pembawa rudal AS membawa 28 rudal jelajah "Tomahawk", telah memasuki Laut Mediterania, dan USS The Sullivan, sebuah kapal perusak pembawa rudal membawa 56 rudal jelajah, telah mencapai Teluk Persia beberapa hari sebelumnya.

Ia juga mengatakan bahwa pembom strategis B-1B Angkatan Udara AS telah dikerahkan ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. Persiapan ini sekali lagi membuktikan bahwa AS berusaha menggunakan menghantam teroris untuk dijadikan alasan sekali lagi mengambil tindakan militer di Suriah.

Militer Rusia juga akan mengirim lebih banyak kapal untuk memperkuat Laut Mediterania dalam operasi yang jelas dimaksudkan untuk menantang manuver militer AS.

Hanya berselang satu hari kemudian, Reuters melaporkan bahwa angkatan laut Rusia telah mengirim satuan tugas maritim yang terdiri atas lebih dari 10 kapal melakukan  manuver di Laut Mediterania.

Selain itu, AL-Rusia telah mendeplotasikan sejumlah besar kekuatan maritim dengan 10 kapal perang dan 2 kapal selam, yang sebagian besar dilengkapi dengan rudal jelajah "Kalibr".

Mengutip pandangan ahli militer, laporan itu menunjukkan bahwa gugus kapal ini mungkin telah dikirim untuk mendukung operasi militer Suriah di Provinsi Idlib.

Militer Rusia juga akan mengirim lebih banyak kapal untuk memperkuat Laut Mediterania dalam operasinya yang jelas dimaksudkan untuk menentang manuver militer AS.

Saling Berprovoksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun