Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah AL-PLA Mengevakuasi Warga Tiongkok dan Asing dari Kemelut Perang Sipil Yaman

5 Mei 2018   14:04 Diperbarui: 5 Mei 2018   14:23 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepuluh kebangsaan berbeda berada di antara pengungsi yang dijemput pada sore hari dari Aden, kota kedua Yaman, dan diangkut ke Djibouti, Kementerian Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan di situsnya Kamis malam.

Kementerian itu mengatakan pemerintah asing - Pakistan, Ethiopia, Singapura, Italia, Jerman, Polandia, Irlandia, Inggris, Kanada dan Yaman - telah meminta bantuan Tiongkok. Seorang juru bicara mengatakan itu adalah pertama kalinya Tiongkok melakukan evakuasi khusus warga negara asing dari zona bahaya.

Sumber diplomatik yang akrab dengan operasi itu mengatakan "sangat berisiko" dan bahwa pertempuran sudah dekat dengan kapal perang Tiongkok.

"The Irish Times" memberitakan, seorang warga negara Irlandia telah dievakuasi dari Yaman sebagai bagian dari evakuasi AL-PLA Tiongkok untuk warga negara asing dari negara Arab, menurut Departemen Luar Negeri (DFA).

Ketika misi evakuasi ini tampak sudah dalam proses maju dengan baik. Tapi ketika kapal perang ini sudah hendak pergi, tiba-tiba di tempat yang berjarak 5 km dari depan kapal Linyi, ada asap tebal ledakan bom dan suara saling tembak yang ganas. Sebuah peluru nyasar menghantam menara derek dermaga yang hanya berjarak 20 meter dari dermaga. Untungnya, itu tidak mempengaruhi evakuasi normal ke luar negeri warga Tiongkok.

Karena didesak dengan kecemasan oleh pemandu laut Yaman, para anggota kru mendorong kapal perang menjauh dari Pelabuhan Aden dengan mantap dan tenang. Lebih dari 200 warga asing dari berbagai negara seperti Pakistan dan lainnya, pada akhirnya meninggalkan Yaman yang suasana perangnya semakin meningkat dan berlayar ke pantai perdamaian lainnya untuk mencapai Djibouti dengan aman.

Sebagian pengamat berpandangan bahwa keberhasilan misi ini menunjukkan bahwa pelayaran AL-PLA Tiongkok dapat menciptakan lingkungan keamanan yang baik, damai dan stabil, sesuai dengan persyaratan Piagam PBB dan Resolusi PBB, dengan melindungi keselamatan penduduk perdamaian di negara mana pun selain warga Tiongkok, termasuk harta benda mereka. Mudah-mudah untuk selanjutnya Tiongkok akan melakukan kewajiban internasional semacam itu seterusnya.

Dalam melakukan misi evakuasi warga Tiongkok perantauan dari Yaman, AL-PLA Tiongkok sebenarnya sedang melakukan misi pengawalan di dermaga asing, dan secara langsung melakukan tugas mengevakuasi sebanyak 629 warga Tiongkok dengan selamat.

Sementara itu, mereka juga membantu mengevakuasi 279 warga asing yang terdiri dari 15 negara dari Yaman. Dengan asumsi sebagai kekuatan yang ditunjukkan pemerintah Tiongkok dalam tugas mengevakuasi warga Tiongkok yang ada di luar negeri, ini membuat pemerintah Tiongkok mendapat kepercayaan dari rakyatnya, sehingga warganya meraa bangga dengan memegang passpor negaranyanya. Dan juga membuat Tiongkok mendapat banyak pujian dari komunitas internasional.

Austin Strange, seorang Ph.D. Harvard. dan co-author dengan Dr Andrew Erickson dari bukunya "Jamestown" tentang upaya anti-pembajakan Tiongkok di Teluk Aden, menjelaskan: "Evakuasi Yaman adalah yang terbaru dari beberapa contoh, termasuk penghancuran senjata kimia Suriah dan upaya pencarian MH370, dari bagaimana operasi anti-pembajakan yang berlarut-larut bagi Tiongkok memberikannya jangkauan yang berharga dalam keamanan maritim internasional. Kasus-kasus sederhana namun penting ini membuatnya menarik untuk direnungkan bagaimana kemampuan Tiongkok untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan keamanan Far Seas (Laut Jauh dan Dalam) dapat berubah setelah misi Teluk Aden berakhir "

Sumber: Media Tulisan dan TV Luar Negeri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun