Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah AL-PLA Mengevakuasi Warga Tiongkok dan Asing dari Kemelut Perang Sipil Yaman

5 Mei 2018   14:04 Diperbarui: 5 Mei 2018   14:23 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika tiga kapal perang Tiongkok lego jangkar di Teluk Aden dan menunggu untuk melaksanakan perintah terakhir untuk melaksanakan tugas mengevakuasi warga Tiongkok yang di luar negeri, para perwira dan prajurit di kapal perang ini sangat cemas, sambil melihat asap tebal mebumbung di kejauhan.

Tian Qi menceritakan: Setelah mengetahui tentang permintaan dari pihak Tiongkok, banyak pejabat pemerintah yang kompeten menawarkan untuk bertanggung jawab untuk menyediakan layanan satu atap. Dengan cara ini, kita bisa menghemat banyak waktu dalam menangani izin. Kita bisa  selesai menangani segala macam izin untuk kapal perang kami untuk memasuki pelabuhan pada hari itu. Selain itu, kami memberikan berbagai izin kepada satuan tugas pengawalan kami.

Ini adalah pertama kalinya bagi angkatan laut Tiongkok untuk secara langsung melakukan penyelamatan warga Tiongkok di negara asing.

Informasi detail tentang warga-warga Tiongkok perantauan yang akan dievakuasi, setelah beberapa jam, daftar nama lengkap diserahkan kepada komandan kapal perang.

Selanjutnya masalahnya  adalah bagaimana cara melindungi warga Tiongkok ini  agar bisa segera tiba ke pelabuhan dengan aman menjadi tugas terpenting anggota staf kedutaan.

Sumber: CCTV News
Sumber: CCTV News
Tian Qi Dubes Tiongkok di depan para pengungsi warga Tiongkok memberi pernyataan: "Komite Pusat CPC, Komisi Militer Dewan Negara memberi perhatian besar terhadap masalah ini dan sangat prihatin tentang kehidupan dan keselamatan Anda. Kedutaan kami telah secara khusus mengatur untuk segera mengevakuasi Anda dari Yaman."

Warga Tiongkok di Yaman terutama berada di dua kota termasuk ibukota Sa'dah dan Aden, yang berjarak ratusan kilometer satu sama lain. Di antara mereka, 104 warga Tiongkok yang tertahan di Aden City yang hanya berjarak 90 km dari Pelabuhan Aden. Tapi mereka harus melewati kota kuno ini yang tidak besar tetapi berbahaya, jaraknya yang pendek dan jumlah orang yang sedikit, mereka bisa tiba di Pelabuhan Aden dengan aman setelah tiga jam perjalanan.

Dibandingkan dengan evakuasi dari distrik urban Aden ke pelabuhan, bagian yang paling sulit dari seluruh pengungsian warga Tiongkok perantauan ini adalah lebih dari 400 warga yang berada di kota Sa'dah. Karena Sa'dah sejauh 230 km dari pelabuhan terdekatnya --- Pelabuhan Hodeidah, banyak warga tidak yakin tentang keamanan perjalanan jarak jauh. Mereka tidak tahu kesulitan apa dalam perjalanan dan segala kemungkinan bisa saja terjadi saat tugas mengevakuasi warga ini.

Tian Qi menceritakan kemudian: "Ruas jalan itu selesai dibangun pada awal 1960an. Dapat dikatakan bahwa kondisi jalannya cukup berbahaya. Selain itu, mereka harus melewati posko pemeriksaan angkatan bersenjata kesukuan di sepanjang jalan, sehingga mereka dapat mengalami bentrokan bersenjata jika terjadi sedikit kecerobohan."

Untuk membuka jalan ke Pelabuhan Hodeidah sesegera mungkin, Kedutaan Tiongkok di Republik Yaman memutuskan untuk mengirim tiga orang pionir untuk berkendaraan dari Sa'dah ke Pelabuhan Hodeidah.

Sepanjang jalan, tiga orang pionir ini harus bertanya-tanya tentang situasi di sepanjang jalan dan mengurus semua formalitas izin untuk meninggalkan pelabuhan bagi semua warga negara Tiongkok yang akan dievakuasi nantinya. Bertanggung jawab atas keselamatan lebih dari 400 warga negara ini, tiga orang pionir ini merasa bahwa mereka memikul tanggung jawab yang berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun