Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah AL-PLA Mengevakuasi Warga Tiongkok dan Asing dari Kemelut Perang Sipil Yaman

5 Mei 2018   14:04 Diperbarui: 5 Mei 2018   14:23 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini kisah AL-PLA yang untuk pertama kalinya melakukan evakuasi untuk warga negara Tiongkok dan  warga Asing keluar dari kancah peperang yang terjadi di Yaman pada tahun 2015.

Pada larut malam pada 25 Maret 2015, satuan tentara gabungan internasional yang berkoalisi antara Arab Saudi, Mesir, Yordania, Sudan dan negara-negara Teluk lainnya melancarkan operasi militer untuk menekan Houti di Yaman, yang mengejutkan seluruh dunia dan membuat situasi setempat langsung intens dan tegang.

Dengan Arab Saudi melancarkan serangan udara terhadap Houti, maka asap mesiu tiba-tiba membumbung tinggi dan semua warga di Yaman menjadi panik.

Saat itu, jumlah warga Tiongkok yang terperangkap dalam kancah perang di Yaman lebih dari 500 orang. Perang yang tiba-tiba ini mengancam setiap warga negara Tiongkok ini.

Geografis Yaman terletak di ujung barat daya Semenanjung Arab dan berbatasan dengan Laut Merah, Teluk Aden dan Laut Arab. Seperti banyak negara di Timur Tengah. Yaman adalah negara berbasis sumber daya yang khas dengan cadangan minyak dan gas alam yang melimpah.  Pelabuhan Aden adalah pelabuhan penting bagi Yaman untuk mengekspor minyak.

Pada Juli 2014, pemerintah Yaman mengurangi subsidi bahan bakar, hal ini menyebabkan ketidakpuasan dan protes keras dari warga. Houtis yang sudah secara paksa menduduki Provinsi Sa'dah di utara Yaman mengambil kesempatan untuk menduduki ibukota Sa'dah dengan kekuatan bersenjata. Dalam waktu tiga hari saja, mereka dapat menguasai ibukota Yaman, dan Sa'dah di bawah kendali penuh. Untuk satu periode, Yaman terganggu oleh turbulensi politik dan gangguan sosial.

Kaum Houti terutama adalah Islam Syiah yang membentuk kekuatan bersenjata anti-pemerintah. Pada bulan September 2014, mereka menggulingkan pemerintahan Yaman saat itu dan dengan cepat menyebar ke tempat-tempat lain di Yaman.

Setelah Perang Saudara Yaman pecah, untuk mencegah Houti memperluas tindakan lebih lanjut, pada sore hari 25 Maret 2015, dengan partisipasi kolektif banyak negara termasuk Arab Saudi, Mesir dan lainnya, sebuah bombardir yang ditujukan pada Houti segera dilakukan. Dengan kedua belah pihak bertemu di medan perang, asap mesiu membumbung di banyak tempat di Yaman.

Sebelum perang saudara ini pecah, lebih dari 10 negara termasuk AS, Inggris, Prancis, dan lainnya telah menutup kedutaan mereka. AS bahkan menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana operasi untuk mengevakuasi warga luar negeri. Warga negara lain yang ditahan di Yaman merasa kebingungan.

Menghadapi perang yang tiba-tiba, Tian Qi yang saat itu sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Tiongkok untuk Republik Yaman yang setiap hari berada di Sa'dah ibukota Yaman sangat memperhatikan situasi berbahaya.

Tian Qi menuturkan: Beberapa hari setelah pecahnya serangan udara, kita bisa mengumpulkan setidaknya satu kantong senjata bekas serpihan peluru di halaman kedutaan setiap pagi. Kendaraan anti-peluru saya bahkan ditembus oleh peluru nyasar. Kaca-kaca asrama konselor ekonomi dan komersial juga tertembus peluru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun