Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perang Dagang AS-Tiongkok

11 April 2018   17:40 Diperbarui: 13 April 2018   16:12 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Asia Financial Publishing

Akhir-akhir ini gesekan antara AS dan Tiongkok yang sedang meningkat telah menarik perhatian dunia. AS secara unilateral telah mengayunkan tongkat perdagangannya, tetapi Tiongkok tampaknya juga mulai membalas ajunan tongkatnya a la pendekar Shaolin, dengan kuda-kudanya yang kokoh serta sikapnya yang tetap tidak tergoyahkan. Dengan menyatakan Tiongkok tidak akan memulai perang dagang, dan tidak ingin berperang, tetapi tidak takut untuk berperang dagang.

Dengan demikian, dua kekuatan besar dunia Tiongkok dan AS telah memasuki babak baru kontes perdagangan.

Pertanyaannya, mengapa AS mengambil tindakan terhadap Tiongkok saat ini? Bagaimana kiranya perkembangannya kemudian? Apa tujuan sesungguhnya dari tindakan AS ini? Marilah kita coba uraikan menurut berita-berita yang bisa kita baca selama ini.

Tindakan Unilateral AS

Pada 3 April sore lalu, waktu setempat, website Kantor Perwakilan Dagang AS (The US Trade Representative's office) merilis daftar tarif yang diusulkan untuk produk impor Tiongkok berdasarkan apa yang disebut "Section 301 Investigation."  Daftar ini mencakup sekitar 1.300 tarif individu yang akan bernilai sekitar 50 miliar USD.

Kantor Perwakilan Dagang AS menyarankan untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 25% pada produk-produk Tiongkok yang ada dalam daftar, mengatakan bahwa tindakan ini merupakan kompensasi kerugian yang dialami AS di sektor teknologi.

Pada sore hari 4 April, kurang dari 11 jam setelah AS merilis daftar, Tiongkok memberi tanggapan; Kementerian Perdagangan Tiongkok mengumumkan bahwa untuk membela hak-hak sah Tiongkok, pemerintah Tiongkok akan mengenakan tarif pada produk pertanian kedelai, mobil, bahan kimia dasar, pesawat terbang dan impor lainnya yang berasal dari AS dengan kenaikan tarif 25%, yang akan mempengaruhi sekitar 50 miliar USD impor AS ke Tiongkok berdasar nilai pada tahun 2017, untuk diberlakukan pada tanggal yang akan diumumkan kemudian.

Pada pagi hari 6 April, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa mengingat hubungan tidak adil Tiongkok, "dia telah menginstruksikan kantor Perwakilan Perdagangan AS untuk mempertimbangkan apakah tambahan tarif 100 miliar dolar untuk ditambahkan ke produk yang diimpor dari Tiongkok sesuai atau tidak berdasarkan Section 301 Investigation. Jika kantor Perwakilan Perdagangan AS percaya bahwa langkah tersebut harus sesuai, maka akan memformulasikan daftar produk yang sesuai dengan tarif tambahan.

Kantor Perwakilan Perdagangan AS menanggapi pada hari yang sama bahwa permintaan presiden untuk mengadopsi sanksi tambahan adalah sesuai dan setiap langkah rekomendasi tarif tambahan akan dikenakan menurut opini publik. Ini menyiratkan bahwa sebelum Kantor Perwakilan Perdagangan AS menyelesaikan proses ini, tindakkan penerapan tarif tambahan tidak akan berpengaruh apa pun.

Reaksi Tiongkok

Tiongkok dengan segera membuat tanggapan serius terhadap usulan pemerintah AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun