Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bisakah Rusia dan AS Berbaikan?

8 Januari 2018   19:15 Diperbarui: 8 Januari 2018   19:23 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: foto dari yournewswire.com

Kita sebagai warga biasa yang cinta ketenangan pasti mendambakan dunia damai, tentram dan sejahtera, dengan tanpa adanya peperangan di dunia. Kita juga menyadari dan telah melihat peperangan telah membawa kesengsaraan bagi umat manusia sepanjang sejarah manusia.

Demikian juga konflik kekuatan utama dunia juga akan berdampak pada situasi dunia yang dikahwatirkan akan menjurus ke suatu peperangan.  Pada 15 Desember 2017, penulis pernah memposting tentang: (Pasang Surut Perseteruan AS-Rusia Berdampak pada Situasi Dunia ).

Pada 9 Desember 2017, Jeff Daniel dari Think-tank Rand, AS melaporkan:

  • Militer AS "perlu berupaya lebih baik" untuk mengalahkan lawan.
  • Kemampuan Rusia dan Tiongkok telah maju sedemikian rupa sehingga dalam situasi tertentu mereka bisa memiliki keunggulan militer atas pasukan A.S.
  • AS diminta untuk berinvestasi berkelanjutan lagi untuk memajukan kamampuan dan keunggulan militer tertentu.
  • Rand mengatakan AS  menghadapi ancaman nuklir dan rudal dari Korea Utara yang Washington dan sekutunya di Asia "tidak memiliki jawaban yang memuaskan."
  • Rand menyimpulkan saat ini NATO tidak dapat mempertahankan negara-negara Baltikmelawan serangan Rusia.

Demikian pula, Rand mengatakan bahwa Tiongkok sekarang memiliki senjata dan kemampuan yang akan membuat sulit bagi A.S. untuk menang dalam pertempuran untuk mempertahankan Taiwan melawan Beijing yang berpotensi merebut kembali republik pulau yang memisahkan diri.

Rand memberi analisis bahwa Beijing memiliki rudal balistik anti-kapal dengan jarak tempuh hingga 2.500 mil yang dikenal sebagai rudal "pembunuh kapal induk", yang berpotensi mengancam kapal induk A.S. yang digunakan untuk melindungi Taiwan.

Tiongkok dan Rusia telah menjalin kerjasama militer untuk mempertahankan ancaman serangan AS. (baca: Sepak Terjang AS untuk Menjual Arsenal Pertahanan Udara & Melihat Perkembangan Alutsista PLA untuk menangkal Musuh dan pertahanan Negara ).

Upaya Tiongkok Untuk Mempertahankan Taiwan

Untuk memperingatkan Taiwan untuk tidak memisahkan diri dari RRT, pada awal Januari ini PLA mengadakan latihan militer besar-besaran di seluruh negeri seperti pada siaran video berikut ini.

Presiden Tiongkok Xi Jinping dihadapan 7.000 pasukan tersebut mengatakan pada saat negara tersebut memulai babak baru pelatihan di provinsi Hebei, di luar Beijing. Xi menekankan pentingnya latihan tempur dan memenangkan perang.

Perseteruan AS-Rusia

Pada 7 Juli 2017, Jack Maidment dari "The Telegraph" Inggris melaporkan kini perkembangan hubungan AS-Rusia menjadi "paling berhabaya" sejak Perang Dingin berakhir, kata mantan duta besar Inggris Sir tony Brenton, mantan Dubes Inggris untuk Moskow antara tahun 2004 s/d 2008.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun