Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bisakah Rusia dan AS Berbaikan?

8 Januari 2018   19:15 Diperbarui: 8 Januari 2018   19:23 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan pada awal Desember tahun lalu dalam pertemuan para menteri luar negeri OSCE mengatakan: "Kami telah jelas sejak awal, kita harus menyelesaikan masalah Ukraina. Ini telah menjadi hambatan terbesar bagi kita untuk menormalisasi hubungan dengan Rusia."

Namun  kenyataannya, walaupun  tanpa ada masalah Ukraina, tidak akan mudah untuk menormalisasi hubungan AS-Rusia. Sudah sejak lama ini terjadi, tapi apa yang telah menyebabkan kedua negara selalu berselisih? Ke arah mana hubungan masa depan mereka?

Pada 18 Desember 2017, Presiden AS Donald Trump merilis laporan "Strategi Keamanan Nasional" pertama setelah dia menjabat presiden. Laporan strategi keamanan nasional AS menyebutkan Rusia sebanyak 25 kali, yang sebagian besar merupakan kutukan terhadap Rusia, antara lain : "Rusia menantang kekuatan Amerika." ; "Rusia sedang mengembangkan senjata canggih." ; "Rusia mengganggu urusan politik dalam negeri di negara-negara di seluruh dunia." ;  "Rusia mulai menegaskan kembali pengaruhnya secara global." ; "Rusia mengintimidasi tetangganya."

Strategi Keamanan Nasional AS ini menggambarkan Rusia sebagai "orang jahat" di panggung dunia, dan ambisi Rusia sebagai salah satu ancaman terbesar yang dihadapi AS.

Namun "Financial Times" yang berbasis di Inggris mengatakan secara terus terang bahwa strategi barunya AS tidak sesuai dengan kata-kata hangat yang dilakukan Trump untuk Putin saat menyebutkannya.

Persahabatan pribadi Trump dan Putin telah lama tidak menjadi berita untuk beberapa waktu, seperti saling puji satu sama lain selama kampanye kepresidenan Trump lalu.

Pada bulan November 2017, keduanya bahkan bertemu dalam sebuah forum APEC di Vietnam, dan mengeluarkan sebuah pernyataan bersama.

Pengamat dan peneliti AS melihat hubungan Rusia-AS terdapat dua lapis. Satu lapisan adalah lapisan kepresidenan, lapisan personal. Pada kenyataannya, mereka berpikir bahwa Trump benar-benar berharap bisa memperbaiki hubungan pribadinya dengan Putin.

Karena bagi Trump, secara individu, terlepas dari apakah menyangkut keuntungan komersial, atau hubungan kekuatan utama, dia berharap dapat memperbaiki hubungannya dengan Rusia. Kita dapat melihat bahwa selama kampanyenya, dan setelah memasuki Gedung Putih, dia pergi menemui ahli strategi terkenal AS Dr. Henry Kissinger, dan Dr. Henry Kissinger berulang kali menyarankan agar dia meringankan hubungan dengan Rusia, karena jika secara bersamaan waktu menantang Tiongkok dan Rusia hanya mempercepat keluruhan AS.

Dan Putin memuji Trump juga. Beberapa hari sebelum AS menerbitkan laporan "Strategi Keamanan Nasional", Putin secara terbuka mengatakan bahwa dia berharap dapat menormalisasi hubungan dengan AS.

Putin mengatakan: "Saya berharap dia ingin memperbaiki hubungan dengan Rusia. Ini demi kepentingan kedua bangsa kita. Saya harap hubungan AS-Rusia bisa dinormalisasi, jadi kita bisa mengembangkan dan mengatasi krisis bersama."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun