Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bisakah Rusia dan AS Berbaikan?

8 Januari 2018   19:15 Diperbarui: 8 Januari 2018   19:23 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi dari CCTV China

Kapal selam penyerang Rusia datang ke kawasan ini dan memata-matai pangkalan ini. Kapan pun sebuah kapal selam rudal balistik keluar, maka akan diikuti oleh kapal selam nuklir. Dan kapal selam konvensional Rusia juga telah dikirim ke perairan sekitar Swedia. Swedia bukan anggota NATO, tapi mereka adalah mitra keamanan NATO.

Selama NATO belum mendeplotasi pasukan anti-kapal selamnya ke Swedia. Swedia terpaksa meminta NATO untuk menggunakan pesawat patroli anti-kapal selam untuk membantu mencari kapal selam Rusia yang telah memasuki perairannya.

Selama pada puncak Perang Dingin, Rusia mempertahankan cabang angkatan lautnya di Laut Mediterania. Cabang kekuatan bawah laut ini terdiri dari kira-kira 12 sampai 18 kapal selam bertenaga nuklir, baik kapal selam konvensional maupun kapal selam bertenaga nuklir.

Saat ini, kapal selam Rusia sudah mulai mengembalikan pelayarannya ke perairan Eropa. Mereka belum merestorasi pelayaran kapal selamnya secara global seperti sebelumnya. Dengan berangsur pulihnya kekuatan angkatan laut Rusia, pengamat dan analis percaya bahwa pelayaran kapal selam Rusia di kawasan ini akan diperkuat.

The "Washington Post" mengungkapkan bahwa NATO saat ini sangat gelisah oleh aktivitas kapal selam Rusia.  Saat ini, terdapat celah dalam angkatan laut NATO, hal ini terutama karena setelah Perang Dingin berakhir, NATO mengurangi kekuatan angkatan lautnya, terutama kemampuan anti-kapal selamnya.

Karena itulah, NATO berencana untuk membangun kembali cabang komando yang ditutup setelah Perang Dingin dan membentuk komando logistik Eropa yang baru dan Komando Atlantik.

Pada kenyataannya, sekaligus membangun dua komando. Salah satunya adalah Komando Atlantik, yang sebenarnya merupakan komando anti-kapal selam. komando ini memiliki kapasitas tempur yang sangat spesifik yaitu khusus ditujukan untuk kapal selam Rusia.

Komando lainnya tampaknya merupakan komando logistik yang akan dibangun di Spanyol. Pada kenyataannya, Eropa terbagi menjadi beberapa kawasan. Salah satunya adalah "Eropa lama," yang merupakan Eropa Barat---negara-negara ini bisa menjadi basis pendukung tempur penting bagi ekspansi masa depan NATO ke arah timur, jadi ini adalah komando logistik.

Dengan dibentuknya komando-komando ini, sebenarnya menunjukkan NATO sudah siap untuk perang, NATO sudah menseting mati untuk memandang Rusia dan militer Rusia sebagai musuh utamanya. Ini menggambarkan perubahan dalam rencana tempur NATO, dan menunjukkan arahan barunya dalam mempersiapkan perang.

Sejak krisis Ukraina pada tahun 2014, NATO dan militer Rusia mengalami kebuntuan di Eropa Tengah dan Timur terus memburuk. Dan AS sebagai pemimpin sejati dan inti NATO, selalu mendukung keputusan NATO dengan tindakan nyata.

Menurut kenyataan, Kantor Berita Rusia TASS mengumumkan pada awal November 2017, bahwa Kongres AS telah sepakat untuk mengalokasikan sekitar 4,6 miliar USD untuk "melawan Rusia di Eropa." Alokasi ini akan digunakan untuk menerapkan "rencana untuk menekan Rusia" di Eropa .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun