Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bisakah Rusia dan AS Berbaikan?

8 Januari 2018   19:15 Diperbarui: 8 Januari 2018   19:23 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang kedua adalah mengirim lebih banyak "bayangan", lebih banyak tentara ke Ukraina timur, dan bahkan menyediakan sejumlah besar tank, kendaraan lapis baja, peralatan, senjata api, dan amunisi. Jadi di medan perang ini, Rusia justru akan meningkatkan dukungannya terhadap militan di bagian timur Ukraina.

Hal diatas ini akan tak terelakkan. Pangamat masih ingat pada tahun 2014, ketika gerilyawan lokal menyerang kantor polisi, gerakan taktis yang mereka lakukan bukanlah gerakan taktis yang dapat dilakukan oleh warga sipil biasa. Mereka menggunakan metode dan senjata yang digunakan tentara, dan formasi tempur bolak-balik. Mereka sepenuhnya menunjukkan kinerja tentara profesional resmi.

Sekarang banyak orang bisa menebak, termasuk Ukraina, yang terus-menerus menuduh Putin benar-benar mengirim sejumlah besar bala bantuan. Jadi pertentangan ini menjadi meningkat yang kemungkinan perselisihan akan semakin meningkat.

Kesepakatan senjata oleh AS ini berhasil mengalihkan perhatian dunia dari Suriah kembali ke Ukraina. Pada kenyataannya, sementara ketika apa yang telah terjadi di Suriah, sebenarnya konflik di Ukraina timur tidak pernah berhenti untuk satu hari sekalipun.

Krisis Ukraina nampaknya merupakan perjuangan antara pasukan militan yang didukung Rusia dan pemerintah Kiev, namun sebenarnya, ini adalah pertarungan antara ekspansi NATO ke timur dan oposisi Rusia terhadap hal itu.

Itu adalah pertarungan "de-Russifikasi" (de-Russification) Barat dan perluasan "Russifikasi" Rusia. Karena itulah, krisis ini diyakini tidak akan terselesaikan dalam waktu pendek.

"Persiapan Untuk Perang Dunia III?"  

Pada 24  Desember 2017, "Daily Express" yang berbasis di Inggris menerbitkan sebuah artikel dengan judul ini, telah menjadi perhatian banyak orang. Hari itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg secara proaktif mengatakan kepada media bahwa kapal selam Rusia semakin aktif di Laut Mediterania dan perairan Lautan Atlantik, dan aktifnya sama seperti pada masa Perang Dingin.

Ini merupakan untuk pertama kalinya mengungkapkan pendapatnya tentang kapal selam Rusia ke media dalam beberapa tahun terakhir.

"Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ)" dalam sebuah wawancara mengatakan, Jens Stoltenberg mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah menginvestasikan sejumlah besar sumber daya untuk membangun angkatan lautnya, terutama armada kapal selamnya, dan antara tahun 2014 hingga sekarang, telah menempatkan 13 kapal selam baru untuk beroperasi.

Tampaknya itu benar. Dimulai sejak krisis Ukraina pada tahun 2014, kapal selam Rusia telah sangat aktif di Laut Baltik, Laut Hitam, dan Laut Mediterania, dan kapal selam penyerang nuklirnya pernah diposisikan diam-diam di dekat Skotlandia. Disana ada sebuah basis kapal selam rudal balistik Inggris di Faslane Bay, Skotlandia barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun