"Dendam lama" dan "permusuhan baru" tampaknya terjalin bersama, sehingga hubungan AS-Rusia tidak dapat terhindar dari coba berbaikan hingga permusuhan terjadi pada tingkat bawah sekalipun. Pada 5 Desember 2017, Komite Olimpiade Internasional mengumumkan bahwa Rusia dilarang ikut serta dalam Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang. Korsel.
Tetapi, atlet Rusia yang sudah berkwalifikasi sesuai dengan peraturan Olimpiade bisa hadir sebagai partai netral. Hanya saja mereka tidak dapat berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin di bawah bendera Rusia, medali apa pun yang mereka dapatkan bukan milik Rusia, dan lagu kebangsaan Rusia tidak boleh dikumandangkan.
Stadion Olimpiade yang seharusnya merupakan tempat paling murni untuk olahraga dan mengadu prestasi, sekali lagi tercemar dengan politik.
Dalam beberapa bulan terakhir, perang diplomatik dan perang media antara AS dan Rusia terus meningkat, karenanya sumbu perang terasa hampir menyala. Nyaris bentrokan udara yang berlangsung selama 24 menit antara pesawat militer AS dan Rusia di atas Laut Hitam 2 minggu yang lalu (27 Nopemebr) telah mendapatkan perhatian dunia.
Insiden pencegatan seperti ini tidak hanya terjadi di Laut Hitam, juga di  Laut Kaspia, Laut Merah sampai Laut Mediterania, dari Eropa sampai Timur Tengah
Dengan acap kali terjadinya insiden pencegatan demikian, dunia luar bertanya-tanya, apakah "perang rahasia/gelap" antara AS dan Rusia di lima lautan ini merupakan awal merengangan otot mereka atau awal dari Perang Dingin Baru mereka yang sedang mulai?
"Pencegatan yang berbahaya" pada 27 November, sebagaimana yang digambarkan CNN-AS Â tentang perjumpaan antara pesawat kedua negara di Laut Hitam, sebagai berikut: Insiden tersebut terjadi dua hari sebelum laporan tersebut, ketika jet tempur Su-30 Rusia mencegat pesawat patroli anti-kapal selam AS, P-8A Poisedon di atas Laut Hitam. AS mengklaim bahwa pada saat itu, Su-30 Rusia telah melakukan afterburner (mengegas keras) dan terbang silang menyilang di depan pesawat AS dari kanan ke kiri. Turbulensi tersebut membuat pesawat militer AS, P-8A mengalami "sebuah guncangan keras dan miring 15 derajat akibat turbulensi yang keras ini."
Perilaku ini cendrung mencelakakan semua awak kapal yang terlibat. Selain itu pesawat Rusia mendekati pesawat AS hingga berjarak 15 meter, dan intersepsi ini berlangsung selama 24 menit.
Pengamat memperkirakan perilaku pesawat AS, P-8 di lokasi ini pasti mengancam keselamatan kapal selam Rusia, jadi Rusia mengambil beberapa tindakan ini. Langkah-langkah dilakukan untuk menyingkirkan P-8A, dan membuatnya merasa tidak aman.
Namun, sebenarnya, pesawat militer dan kapal militer AS dan Rusia telah terjadi beberapa kali, tujuannya untuk saling ingin menguasai Laut Hitam.
Pada 9 Mei lalu, sebuah jet tempur Rusia dan pesawat pengintai militer AS saling berdekatan di atas Laut Hitam pada jarak kurang dari tujuh meter.