Bagaimana mungkin sebuah organisasi teroris masih begitu sombong dan eksis selama ini meski menghadapi tekanan dan serangan dari koalisi kontraterorisme yang dibentuk oleh belasan negara di seluruh dunia?
Pelajaran Bagi Masyarakat Internasional Atas Lahirnya "ISIS"
Pada bulan Desember 2011, angkatan terakhir tentara AS ditarik dari Irak. Kemudian-Presiden AS Obama mengatakan bahwa dengan berakhirnya Perang Irak, masa depan Irak akan berada di tangan rakyat Irak. Tapi tidak ada yang bisa membayangkan bahaya macam apa yang tersembunyi di masa depan Irak di balik kepergian militer AS.
Hanya ada satu alasan mengapa "ISIS" bisa begitu cepat menyebar, karena adanya kekosongan untuk diisi. Kenyataannya, dalam masa jabatan kedua George W. Bush, tatanan Irak cukup stabil, namun saat Obama berkuasa, dia menerapkan sebuah kebijakan baru untuk menarik militer keluar dari Irak tidak peduli apapun yang akan terjadi.
Ketika Obama berkuasa, Obama menarik militer keluar dari Irak, Irak utara dengan cepat kembali menjadi kacau keadaannya. Ini disebabkan oleh kebijakan salah Amerika Serikat.
Demikian juga terjadi kekosongan di Suriah akibat dari gerakan "Musim Semi Arab" (yang ditenggarai atas prakarsa AS), sehingga melemparkan Suriah ke dalam keadaan kacau, daerah yang sebelumnya dikendalikan pemerintah Suriah satu per satu secara tajam menjadi kacau balau.
Think-tank yang berbasis di AS, RAND Corporation merilis sebuah laporan yang mengatakan bahwa dari tahun 2011 sampai 2013 saja, jumlah kelompok ekstremis Irak meningkat menjadi sebesar 58%, jumlah anggota dua kali lipat, dan jumlah serangan teroris meningkat tiga kali lipat. Kelompok teroris juga memperluas basis mereka di Suriah, Pakistan, dan Yaman.
Aspek lain, setelah munculnya gerakan "Musim Semi Arab," gerakan tersebut mempengaruhi Tunisia, Mesir, Libya, Yaman, dan Suriah, yang menciptakan turbulensi akut di pemerintahan mereka.
Pada tahun 2011, perang saudara meletus di Suriah. "ISIS" memanfaatkan kesempatan ini untuk tumbuh di wilayah tersebut sepanjang perbatasan Suriah-Irak.
Semua ini menyebabkan keseimbangan kekuasaan di Timur Tengah terganggu, dan mekanisme nasional yang sebelumnya stabil menjadi hancur.
Dengan tidak adanya kekuatan keseimbangan yang sebelum sudah ada, latar belakang terciptanya "ISIS" sebagian besar terkait dengan perubahan keseimbangan kekuasaan di Timur Tengah. Itu adalah presentasi tentang kekuatan teroris atau ekstrimis yang sudah mapan. Aspek lain adalah bahwa ini adalah perluasan pemikiran ekstremis, dan proliferasi yang cepat. (Suatu pelajaran juga bagi tokoh-tokoh politik di negara kita sekarang yang sedang bersiap melakukan kontes pemilu di tahun-tahun yang akan datang ini, isu sara bukanlah suatu kampanye yang tepat dan membangun).