Sumber: www.china.org.cn
Suatu malam di bulan September 1949, seorang asing yang tinggi datang ke kantor Perdana Menteri Zhou Enlai. Dia berkata kepada Perdana Menteri Zhou Enlai dengan bahasa Mandarin yang fasih: "Wakil Ketua Zhou, Anda pernah berjanji untuk menyetujui permintaan saya sepuluh tahun yang lalu."
Perdana Menteri Zhou tertawa terbahak: "Ya, ya, Dear Doctor Ma Haide, saya akan memenuhi janji saya"
Dokter Ma Haide sebelumnya dikenal sebagai George Hatem, lahir pada tahun 1910 di New York, Amerika Serikat. Ayahnya adalah seorang pekerja pabrik baja dari Lebanon. Bencana yang dialami Ma Haide di masa kecilnya sangat berpengaruh pada kehidupan Ma Haide.
Pada tahun 1918, wabah flu melanda seluruh dunia menyebabkan tingkat kematian yang sangat tinggi. Keluarga miskin George Hatem semua terinfeksi. Seorang dokter yang baik hati menyembuhkan mereka secara gratis, menyelamatkan mereka dari keadaan darurat. Sejak itu timbul tekad George Hatem untuk menjadi dokter kelak untuk menyelematkan lebih banyak orang miskin.
Latar Belakang Keluarga
Shafick George Hatem (Ma Haide) lahir dalam keluarga Lebanon-Amerika di bagian utara New York. Ayahnya Nahoum Salaama Hatem pindah ke Amerika Serikat dari desa Hamana di pegunungan Metn di Lebanon pada tahun 1902, untuk bekerja di pabrik tekstil di Lawrence, Massachusetts. Pada tahun 1909, dalam perjalanan ke Lebanon, Nahoum menikahi Thamam Joseph, seorang wanita dua tahun lebih muda dari desa Bahannes.
Setelah menikah, keluarga Hatem pindah ke Buffalo, New York, di mana Nahoum bekerja di sebuah pabrik baja. Di Buffalo anak pertama mereka George, lahir pada tanggal 26 September 1910.
Pedidikan & Masa Muda
George Hatem kuliah  pra-med di University of North Carolina dan obat-obatan di American University di Beirut dan University of Geneva. Sementara di Jenewa, dia, yang dipanggil oleh teman-teman Shag, sangat senang bergaul dengan para pelajar dari Asia Timur, dan mengetahui banyak tentang Tiongkok.
Pada usia 28, George Hatem memperoleh gelar doktor di Universitas Kedokteran Jenewa, Swiss. Setelah lulus, sebagai mahasiswa cemerlang jurusan kedokteran, di merasakan dunia benar-benar mengecewakan.