Lebih dari setengah tahun, Han Ding mencatat rincian pergerakan massa yang memanas di sebuah buku catatannya lebih dari 1.000 halaman.
Han Ding membangun persahabatan dan persaudaraan dengan para petani di Zhangzhuang. Dia mengatakan bahwa dia pertama kali mengetahui tentang Tiongkok dan PKT di Zhangzhuang selama reformasi agraria.
Ketika meninggalkan Zhangzhuang, karena ikut mundur dari serangan tentara KMT. Han Ding harus mendaki Pengunungan Taihang menuju dataran Tiongkok Utara dan menuju Xingtai dengan mengotong sendiri lebih dari 10 kg dokumen catatan hariannya.
Perang masih berkecamuk saat itu, agar tidak terkepung musuh, Han Ding tidak punya pilihan lain harus langsung meninggalkan tempat pada malam hari.
Pada siang hari, mereka terkadang kepergok patroli pesawat musuh. Untuk menghindari serangan udara, Han Ding dan yang lainnya meletakkan kepala mereka bersama dan memisahkan tubuh mereka, menciptakan ilusi bahwa mereka adalah kuburan.
Dan dokumen-dokumen berharga itu disembunyikan di dalam kuburan palsu. Han Ding pernah suatu ketika dipergoki pesawat musuh. Pesawat itu terbang begitu dekat ke tanah sehingga Han Ding bahkan bisa melihat mata sang pilot. Belakangan Han Ding mengenang kembali, "Pada saat itu, saya merasa seolah-olah di seluruh dunia hanya ada saya dan pesawat itu."
Sangat beruntung sekali, Han Ding lolos dari serangan pesawat musuh berkat ketidak terampilan pengebom musuh.
Dokumen-dokumen ini seperti anak bayinya bagi Han Ding. Dia telah memanggul sang bayi ini ribuan kilo meter hingga tiba saatnya Tiongkok Baru (RRT) berdiri.
Pada tahun 1953, ketika saat-saat Tiongkok Baru sedang mulai mewujudkan mekanisasi pertanian dan berangsur membaik. Tapi pada saat itu, Han Ding membuat keputusan tak terduga yang mengejutkan, untuk meninggalkan Tiongkok. Konon ada yang mengatakan dia kembali ke Amerika karena untuk memperpanjang masa berlaku passaportnya.
Tapi Yang Heping menceritakan: Dia tidak menyukai kecenderungan Tiongkok untuk mempercayai ahli Soviet, dan menduga bahwa mereka tidak selalu benar. Tapi Tiongkok tampaknya mempercayai mereka, dan ini membuatnya kesal.
Han Ding tidak pernah menduga akan menjadi bagian dari Tiongkok hingga 15 tahun. Saat keganasan McCarthyisme yang mengerikan melanda Amerika, Han Ding, yang baru saja kembali dari Tiongkok yang merah, berada dalam masa sulit dan menjadi incaran.