Dia menganggap pembangunan dan pertanian itu sangat signifikan. Ketika itu, Program Pembangunan PBB mengembangkan proyek ini, dan dia dengan penuh semangat bekerja untuk mewujudkannya. Dalam keadaan seperti ini ada daerah yang sudah terbebaskan oleh PKT di Heibei, dan percobaan jangka panjang untuk kursus ini sedang dimulai. Maka dia pergi ke sana.
William Howard Hinton diberi nama Mandarin Han Ding
William H Hinton memarkirkan traktor di halaman yang juga berfungsi sebagai ruang kelas. Dia membongkar setiap komponen dari traktor dan menguraikan fungsinya. William H Hinton selalu bergaul dekat dengan siswa seusai kelas, tapi dia sangat teliti dan displin dalam mengajar. Dengan demikian semua siswa kagum dan respek dengan guru Amerika mereka yang satu ini, dan memanggilnya Tuan Han. Dan selanjutnay teman-teman Tiongkoknya memanggilnya Han Ding ().
Suatu saat, Han Ding memergoki ada sebuah traktor dari kursus pelatihan di jalan. Melihat bahwa dua orang duduk di kabin, Han Ding kehilangan kesabaran. Berjalan ke arah traktor itu, dia berteriak, "Berhenti! Berhenti! Hentikan! "Dia menanyai pengemudi, "Tidak tahukah Anda bahwa dua orang tidak boleh duduk dalam traktor satu kabin? "Menerima teguran keras, mereka tidak berani mengangkat kepalanya dan mengatakan, "Kami minta maaf. Kami meminta maaf."
Traktornya telah mengalami berulang kali dibongkar dan dipreteli kemudian di pasang kembali. Satu per satu suku cadangnya di dijelaskan fungsi dan cara pembongkaran dan pemasangannya kembali. Generasi pertama para kader yang dididik oleh seorang Amerika ini dengan semangat berapi-api menerima pendidikan teori dan prakatek untuk pemakaian, pemelihraan dan perbaikan Traktor. Akhirnya terlihat pemadangan dengan puluhan traktor dengan mesin yang menderu-deru dan debu yang mengepul ke udara di darataran yang tak terlihat batasnya.
Pada musim gugur 1947, Administrasi Bantuan dan Rehabilitasi PBB (the UN Relief and Rehabilitation Administration) mengakhiri pekerjaan penyelamatan pertanian, para relawan dikirim kembali ke Amerika Serikat. Han Ding memutuskan untuk tinggal di Tiongkok, tapi mesin pertaniannya tidak mempunyai bahan bakar, tidak dapat digunakan, dia harus meninggalkan pekerjaan di desa kembali ke negaranya.
Tapi ketika Han Ding sedang berkemas untuk meninggalkan Desa Ji. Dia melamar untuk mengajar bahasa Inggris di North University ( ) di kota Changzhi, Shanxi Utara.
Pada bulan Oktober 1947, Komite Sentral CPC mengeluarkan dokumen program reformasi agraria. "UU Reformasi Tanah / Land Reform Law." Reformasi agraria di daerah yang sudah dibebaskan PKT menjadi hiruk-pikuk dengan program ini.
UU Reformasi Tanah terutama tentang : pertama, lahan pertanian harus dibagikan kepada petani penggarap dan sistem lahan feodal harus dihapus seluruhnya. Pada saat bersamaan, aturan dasarnya mendistribusikan tanah
Rakyat di daerah yang telah terbebaskan, khususnya siswa dan mahasiswa, didorong untuk berpartisipasi dalam reformasi agraria, agar memungkinkan mereka untuk berpartisipasi juga untuk belajar tentang situasi sebenarnya di pedesaan Tiongkok.